Menkominfo: Covid-19 Dorong Percepatan Transformasi Digital

Menkominfo Johnny G Plate
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate menilai ada hikmah di balik penyebaran Covid-19 yang membuat warga lebih banyak di rumah dan membatasi interaksi sosial secara langsung. Menurutnya, masyarakat Indonesia sekarang ini tanpa disadari tengah melakukan percepatan transformasi digital untuk memasuki digital society atau masyarakat digital 5.0.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

“Ada sisi lain dari pandemi Covid-19, yakni percepatan transformasi digital, mendorong masyarakat memasuki Digital Society 5.0 seperti yang sudah dilakukan di Jepang. Sekarang kita tinggal memperkuat regulasi untuk memenuhi syarat memasuki era transformasi digital,” kata Jhonny saat menjadi keynote speaker dalam webinar berjudul “Persiapan Dalam Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru” via aplikasi Zoom, pada Jumat, 5 Juni 2020.

Jhonny mengatakan tugas pemerintah dan DPR adalah mempercepat proses legislasi payung hukum transformasi digital. Antara lain memprioritaskan penguatan UU Perlindungan Data Pribadi dan UU Kriminal Siber.

Bank Mandiri Wujudkan Komitmen SDGs dengan Solusi Digital dan Program Bantuan di Sektor Kesehatan

Lebih lanjut, Jhonny memaparkan sembari berjalan menuju Society Digital 5.0 pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil hingga tataran desa. Dia menyebut masih terdapat desa yang menjadi blackspot karena belum mendapat fasilitas jaringan internet.

Jhonny mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi fase krusial selama berhadapan dengan wabah Covid-19. Setelah melakukan tahapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kini Indonesia mulai menapaki kehidupan normal baru. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah sangat memperhatikan kepentingan masyarakat dari sisi medis dan non medis.

H&M Resmi Hadir di Shopee Mall, Temukan Fashion Terkini dengan Beragam Promo Menarik!

“Situasi normal dibutuhkan ntuk menjaga produktivitas masyarakat, di saat yang sama kita juga harus aman dari penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Jhonny menuturkan dalam menentukan langkah krusial ini, pemerintah sangat memperhatikan indikator-indikator Kesehatan masyarakat sesuai dengan standar WHO. Di dalam situasi normal baru ini, ia mengimbau agar masyarakat menjaga kedisplinan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Ia juga berharap agar tokoh-tokoh masyarakat, ulama membantu pemerintah untuk mendorong agar masyarakat tetap disiplin selama masa normal baru. Sementara ilmuwan, peneliti kesehatan juga didorong untuk terus bekerja supaya segera menemukan vaksin Covid-19.

“Keberhasilan kita untuk memangkas Covid-19 sangat ditentukan oleh keikutsertaan masyarakat secara disiplin. Di sini peran komunikasi pemerintah penting untuk memutus mata rantai Covid-19, bersama tokoh masyrakat, tokoh agama. Peneliti-peneliti juga kami dorong untuk menggunakan keahliannya untuk menghasilkan vaksin Covid-19. Dan paling penting adalah media, dalam rangkan transmisi informasi, agar masyarakat tahu, paham dan menyetujui dan melaksanakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah secara disiplin,” ujar Jhonny.

Sementara pada kesempatan yang sama, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Widodo Muktiyo menilai masyarakat sudah cukup disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di masa pembatasan sosial. Tantangan pemerintah saat ini lebih berat lagi karena harus mendorong kedisiplinan masyarakat yang sudah mulai diperbolehkan untuk berinteraksi sosial di tempat umum.

Warga di Jakarta sudah mulai kembali melaksanakan solat Jumat berjamaah di masjid-masjid. Oleh karenanya, ia berharap agar masyarakat tetap patuh dan tempat-tempat umum seperti rumah ibadah, kantor, pasar, dan lain-lain menjalankan protokol pencegahan Covid-19 dengan ketat.

“Masyarakat itu kalau cuci tangan dan pakai masker, sudah tertib. Tapi ketika masuk ke interaksi sosial, di situ menjadi tantangan. Oleh sebab itulah, komunikasi publik yang kita sasar adalah di level komunitas. Semua tempat publik yang berisi komunitas-komunitas kita minta menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan ketat,” ujar Widodo.

Keterlibatan TNI-Polri

Ketua Komisi I DPR Meutia Hafiz mengungkapkan pentingnya keterlibatan TNI dalam penerapan masa normal baru. Sesuai dengan salah satu tugas pokok TNI yaitu membantu pemerintah dalam penegakan protokol kesehatan di masa pandemi. Aparat TNI akan dilibatkan dalam masa normal baru untuk membantu masyarakat beradaptasi.

"Jangan kaget nanti kalau banyak aparat TNI ditemukan di lapangan. Bukan untuk menakut-nakuti warga, tapi membantu pemerintah dalam mendisplinkan masyarakat. Yang tidak pakai masker akan ditegur, yang berkerumun akan dibubarkan oleh TNI," ujar Meutia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR Adies Karding menjelaskan peran Polri dalam menegakkan keadilan dan menegakkan peraturan mengenai protokol masa normal baru. "Selama vaksin belum ditemukan, kita akan menjalani masa normal baru. Tugasnya kepolisian untuk mengatur dan memastilan aturan yang dibuat pemerintah berjalan maksimal," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya