Anies Ogah Gunakan Istilah ‘New Normal’ karena Banyak Tak Tahu Artinya
VIVA – Gubernur Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa dibanding istilah 'new normal' atau tatanan kehidupan normal yang baru dalam menyiasati pandemi virus corona, pemerintah DKI Jakarta memilih penggunaan istilah lain, yaitu 'aman-sehat-produktif'.
Menurut Anies, istilah yang digunakan untuk merujuk pada masa usai Pembebatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) itu, digunakan supaya masyarakat lebih paham tentang situasi setelah Jakarta menghadapi wabah.
“[Kita ingin] nama yang, begitu didengar, [masyarakat] tahu maknanya. Nama normal baru itu kan banyak yang belum tahu. Kalau aman, pasti tahu; sehat, tahu; produktif, jelas," ujar Anies dalam rapat persiapan PSBB transisi, dikutip dari YouTube Pemprov DKI pada Sabtu, 6 Juni 2020.
Istilah aman-sehat-produktif, katanya, juga lebih mencirikan bahwa setelah selama kurang lebih tiga bulan aktivitas dibatasi, masyarakat akan beraktivitas lagi dengan berpedoman pada tiga kata itu. Masa aman-sehat-produktif akan berlangsung usai PSBB transisi yang kini sudah dimulai, berakhir, dan laju penularan Covid-19, juga berhasil ditekan.
"Ini [PSBB transisi] transit. Terminalnya mana? Terminalnya adalah aman, sehat, produktif. Itu terminal. Terminal itu, ya, ujungnya itu. Kalau ini masa transit, karena itu kita menyebutnya transisi," ujarnya.
Dia meminta aparatur DKI Jakarta, khususnya Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, bisa bekerja baik dalam mengkomunikasikan masa aman-sehat-produktif. Dia tidak ingin muncul polemik baru hanya karena DKI menggunakan istilah berbeda dibanding pemerintah pusat atau pihak-pihak lain yang menggunakan new normal.
Dia memaklumi, perbedaan istilah saja bisa menjadi tema sensitif yang berpotensi memunculkan polemik. Namun, sepanjang bisa dijelaskan dengan baik dan alasannya rasional, masyarakat akan menerimanya.