Taman Safari Siap Dibuka Lagi, Protokol Kesehatan Wajib Dipenuhi
- VIVAnews/Muhammad AR
VIVA – Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan Kabupaten Bogor yang akan menerapkan PSBB Parsial dan membuka lokasi wisata dengan menerapkan protokol kesehatan, salah satunya Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Puncak Bogor. Mengenai persiapan itu, pihak TSI menyatakan siap mengikuti protokol kesehatan bagi pengunjungnya.Â
"Kami siap. Yang pasti kami akan mematuhi peraturan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan maupun SOP Pemerintah," kata Humas Taman Safari Bogor, Yulius H Suprihardo dihubungi VIVAnews, Jumat 5 Juni 2020.Â
Yulius menyampaikan sebelum ditutup karena Pandemi, pihak TSI sudah menerapkan Protokol ketat bagi pengunjungnya, dari disinfektan kendaraan, hand sanitaizer, hingga restoran makanan take away. Namun kapan waktu akan segera dibuka, Â kata Yulius, pihak TSI masih menunggu keputusan pemerintah
"Waktunya apabila sudah ada pemberitahuan resmi dari pemerintah," katanya.
Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan, sejumlah tempat wisata termasuk wisata Puncak akan dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Iya, pembatasan pariwisata masih ya, masih ada, jadi kita coba dulu dengan protokol kesehatan di hotel dan restoran dengan kapasitas terbatas, dan juga dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Jumat 5 Juni 2020.
Ade menjelaskan, PSBB Parsial ini akan berjalan sesuai ketentuan pemerintah. Tempat wisata yang saat ini telah mengajukan untuk beroperasi salah satunya, Taman Safari yang berada di wilayah Puncak dengan syarat mengikuti aturan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Taman safari juga sudah mengajukan dari sana dengan protokol kesehatan yang ketat ya. Jadi walaupun TSI buka kemungkinan hanya boleh melihat dari luar, seperti sekarang ini kan melihat pakai mobil ya. Itu tapi untuk wahana dan wahana airnya juga belum boleh bisa buka. Jadi hanya kendaraan yang melewati wahana-wahana binatang yang tidak ketemu (antar pengunjung)," jelas Ade.
Sementara, Ade mengatakan, untuk pariwisata air belum bisa dibuka sama sekali. Hal itu karena memang penyebarannya sangat bahaya kalau ada di air. Untuk wisata air ini, Pemkab Bogor berkoordinasi dengan minta bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sebagai pengelola lokasi wisata air.
"Rata-rata mengelola wisata air, seperti air terjun untuk tidak membuka dulu. Kalau wisata-wisata yang tidak berbahaya atau penularannya tidak masif seperti masih bisa jaga jarak, itu sedang kita evaluasi, dan kita sedang rumuskan persyaratan dan protokol-protokolnya," ucap Ade.
Dalam Penerapan PSBB Parsial, Bupati Ade Yasin menjelaskan ada sejumlah batasan kelonggaran bagi sejumlah tempat umum, seperti rumah ibadah, hingga lokasi wisata. Pelonggaran PSBB ini untuk menjunjang perekonimian yang sudah kurang lebih empat bulan tidak beroprasi.Â
"Sesuai dengan aturan yang akan nanti kita rumuskan, longgar tetapi tidak terlalu longgar atau tidak bebas. Ada syarat tertentu yang harus dipatuhi, ada aturan yang harus dipatuhi, dan ada sanksi yang kita bisa terapkan, apabila tempat tersebut melanggar," imbuhnya.
Meski demikian, lanjut Ade, batasan tersebut disertai aturan protokol kesehatan dengan menyediakan pengecek suhu tubuh, menyediakan lokasi cuci tangan atau cairan handsanitaizer, dan pengunaan masker.