Waspada, Potensi Rob Masih Terjadi di Kawasan Pesisir Utara Jawa
- Dani Randi (Banda Aceh)/VIVAnews
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pekan terakhir Mei 2020 akan terjadi gelombang air pasang atau rob di wilayah pesisir barat Sumatera bagian selatan dan pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
Plt Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Herizal mengatakan, hal ini sesuai dengan peringatan dini yang sudah dikeluarkan.
Dia menjelaskan, rob berdampak signifikan karena dipicu kombinasi antara periode pasang air laut. Hal ini akibat pengaruh fase bulan mati bersamaan dengan adanya rambatan gelombang tinggi dari Samudera Hindia.
"Pada awal Juni ini, potensi rob diperkirakan akan kembali terjadi khususnya untuk Perairan Utara Jawa," kata Herizal di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020.Â
Potensi tersebut disebabkan karena kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia akibat fase bulan purnama.Â
Selain astronomis, terdapat faktor lain yakni meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di Laut Jawa. Peristiwa ini ditandai dengan embusan angin kuat serta kecepatan hingga 25 knot (46 km/jam).
Hal ini ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut yang terjadi di Perairan Utara Jawa.
"Secara klimatologis, tinggi muka air laut pada bulan Mei dan Juni di Perairan Indonesia umumnya berada di atas tinggi muka laut rata-rata," jelasnya.Â
Menurutnya, potensi gelombang tinggi di Laut Jawa dan rob di Pesisir Utara Jawa diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu, 6 Juni. Fenomena ini memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin.Â
Untuk itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat terutama yang punya mata pencaharian di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan. Ia mengingatkan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob terutama untuk daerah-daerah pantai berelevasi rendah seperti pesisir utara Jakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Semarang.