Tempat Ibadah Dibuka Lagi, Protokol Kesehatan Belum Jalan
Sementara itu, pengurus masjid setempat, Urip Rejeki mengungkapkan, per hari ini, pihaknya baru akan mempersiapkan penandaan pembatasan jarak antar jemaah.
"Jaraknya paling sekitar satu meter. Jadi, dua ubin," katanya.
Selain itu, lelaki berusia 74 tahun tersebut juga mengklaim masjid masih memiliki persediaan sabun pencuci tangan, sebagai bagian penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi.
"Masalahnya cuci tangan pakai sabun. Itu stoknya masih ada," kata Urip.
Pihak Masjid juga merencanakan untuk mengadakan ibadah salat Jumat pekan ini. Sebelum pandemi, jemaah yang beribadah Jumat jumlahnya lebih dari 40 orang, membludak sampai ke jalanan.
"Cuma banyakan (jemaah) yaitu musafir, yang numpang lewat," kata Urip.
"Kita juga harus taat sama pemerintah. Karena kita kan rakyat yang dibina oleh negara. Jadi, mungkin Inshaallah (salat) Jumat akan diadakan," tambah Urip.
Salah satu jemaah yang enggan disebut namanya mengaku sudah berserah diri pada Ilahi terkait kekhawatiran penyebaran Covid-19 dari rumah ibadah.
"Kalau saya biasa saja. Nggak khawatir, ya kita berdoa saja," katanya.