Finalisasi Investasi 12 Miliar Dolar AS Kilang Balongan dengan Taiwan
VIVA – Meski dalam situasi pandemi corona covid-19, pemerintah tetap melanjutkan berbagai proyek strategis. Ada 89 yang disetujui, dari 245 yang diusulkan. Dari 89 proyek strategis nasional (PSN) yang disetujui untuk dilanjutkan, di antaranya adalah proyek kilang minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Bahkan, proyek ini menjadi perhatian khusus.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, investasi dengan Taiwan sudah hampir selesai dan dalam proses finalisasi.
"Beberapa project yang di-highlight, pertama misalnya terkait pengembangan kilang di Balongan. Ini finalisasi dengan investor dari Taiwan, di mana akan dibuat refinery yang terintegrasi dengan Petrokimia," jelas Airlangga, dalam keterangan pers usai rapat kabinet terbatas, Jumat 29 Mei 2020.
Dengan masuknya investasi dari Taiwan tersebut, menurutnya diharapkan bisa mencapai 12 miliar dolar AS. Sehingga pemerintah Indonesia di satu sisi, bisa melakukan penghematan. "Dan penghematan devisa diharapkan USD 12 miliar juga," kata Ketum Golkar itu.
Proyek-proyek yang menjadi perhatian juga adalah yang ada di Morowali, Sulawesi Tengah, dan Konawe, Sulawesi Tenggara, yakni pengembangan smelter, yang menurutnya beberapa di antaranya sudah berjalan.
"Ini akan terus dijalankan dan potensi pencapaian devisa dalam 1-2 tahun ke depan bisa meningkat dari USD6 miliar menjadi USD9-10 miliar," katanya.
Sementara proyek-proyek itu, kata Airlangga, akan mampu menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit. "Seperti di Morowali mencapai 40.000 tenaga kerja, sedangkan Konawe mencapai 11.000," jelasnya.
Pengembangan kawasan di daerah, seperti di Brebes, Jawa Tengah, menurut Airlangga juga dilakukan untuk menarik investasi negara-negara lain. Terutama mereka yang melakukan relokasi industri ke wilayah lain, termasuk di Indonesia.
"Dari negara Jepang, Korea, atau AS terutama mereka yang akan mengambil untuk merelokasi value chain industrinya ke daerah, termasuk Indonesia," katanya.