Logo ABC

Belajar dari Rumah: Masih Ada Kesenjangan Pendidikan di Indonesia?

Tantangan bagi orangtua LKS Guru-guru Hillary menggunakan media Lembar Kerja Siswa dalam proses belajar di rumah selama pandemi. (Supplied: Sherly Lewerissa).

Saat mendampingi kedua anaknya, Sherly menemukan perbedaan antara penggunaan teknologi internet di sekolah swasta dan negeri.

Hillary yang sekolah di SMP negeri tidak pernah mengalami proses belajar mengajar lewat daring, hanya menggunakan buku pelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diinstruksikan guru melalui aplikasi WhatsApp.

Sementara bagi adiknya, Marchella, setidaknya ada tiga pertemuan dalam sepekan lewat aplikasi Zoom, selain seratus persen materinya tersedia online.

Salah satu tugas yang diterima Marchella untuk pelajaran pendidikan kesehatan adalah senam mengikuti gerakan sesuai link yang disediakan.

Aktivitas ini kemudian direkam dan videonya dikirimkan kepada guru sebagai bukti tugas tersebut telah dikerjakan.

Meski mengaku tugas-tugas dari sekolah swasta lebih interaktif dan menarik, sebagai orangtua, Sherly justru merasa lebih mengalami kesulitan dalam aplikasinya.

"Semua aktivitas tersebut harus didampingi, belum lagi saya juga harus menguasai teknologi, dan bahasa pengantar di sekolahnya adalah Bahasa Inggris," tutur Sherly.

Karena masih harus bekerja sebagai dosen yang mengajar dari rumah, Sherly mengaku perlu berupaya mengatur waktu agar tanggung jawabnya dan tugas anak-anaknya terselesaikan dengan baik.

"Saya hanya takut anak-anak lama-lama bisa mulai bosan, karena memang [belajar di rumah] berbeda dengan belajar di sekolah," katanya.

"Tak menuntut murid"