Heboh Pemberitaan soal Jokowi di Bekasi

VIVA – Pemberitaan mengenai kunjungan Presiden Jokowi ke Bekasi pada Selasa, 26 Mei 2020, dari Detikcom memang ramai diperbincangkan di media sosial oleh warganet.

Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam

Beredar gambar adanya tiga pemberitaan mengenai agenda Kepala Negara tersebut yang disertai dengan kalimat 'bikin hoax dulu, pelintir dulu, ralat kemudian. Lalu apa tanggungjawab media terhadap hoax yang terlanjur tersebar?'

Tiga pemberitaan Detikcom yang dicantumkan yakni awalnya berjudul 'Jokowi Pimpin Pembukaan Sejumlah Mal di Bekasi Siang Ini di Tengah Pandemi'. Judul tersebut diberi keterangan 'awalnya begini'. 

Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

Kemudian pemberitaan kedua yang dicantumkan berjudul 'Pemkot: Jokowi Siang Ini ke Bekasi, Dalam Rangka Pembukaan Mal'. Pemberitaan ini disertai keterangan 'terus ganti judul jadi gini'. 

Pemberitaan ketiga yang dicantumkan yakni berjudul 'Pemkot Bekasi Luruskan soal Kunjungan Jokowi: Cek Persiapan New Normal'. 

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Sontak gambar tersebut ramai diperbincangkan di media sosial. Pro dan kontra terjadi menanggapi pemberitaan tersebut. Salah satu akun media sosial twitter bernama @danrem. Dengan mencantumkan gambar tersebut, ia menyebut judul pemberitaan Detikcom hanya clikbite.

"Lumayan 3x clikbite @detikcom ... sebar hoax dulu baru ralat. Kejahatan media!".

Sementara akun twitter lainnya bernama @P3nj3l4j4h_id mempertanyakan apakah dengan pemberitaan tersebut tak bisa dituntut. 

"Woyyy...udah terlanjur pada heboh ternyata itu berita salah ya?
Katanya Jokowi pimpin buka Mall di Jakarta ternyata cek persiapan new normal.. Apa gak bisa dituntut ada ini media yang goreng? Cckckckckc
,"

Ada juga netizen yang membela pemberitaan dan jurnalis yang menulis pemberitaan tersebut. Akun bernama @pewartadunia meminta tak menyalahkan jurnalis yang memberitakan.

"Woiii jgn sedikit2 salahkan wartawan cek ada rekaman audio wawancaranya woiiii,"

Ada juga yang menyebut bahwa polemik pemberitaan kunjungan Jokowi oleh Detikcom adalah ulah dari buzzer.

"Padahal wartawan mengutip verbatim, oleh buzzer diserang dan dianggap misleading," ujar akun bernama @iwansetya.

Hingga kini, tim VIVAnews tengah berusaha mengonfirmasi kabar ini ke pihak kepolisian, namun belum ada respons.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya