Pengakuan Mengejutkan Penaruh Patung Nyi Roro Kidul di Nusa Dua
VIVA – Setelah dua hari gempar berita temuan sebuah patung Nyi Roro Kidul misterius di objek wisata Waterblow, kawasan ITDC, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Nusa Dua, Bali, akhirnya diketahui patung tersebut milik Made Tutik Remaja.
Hal itu terungkap setelah Made Tutik Remaja mendatangi Polsek Kuta Selatan pada Selasa 26 Mei 2020 untuk memberikan klarifikasi perihal keberadaan patung berukuran 30 sentimeter tersebut.
Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, pemilik patung tersebut datang sendiri ke Mapolsek untuk memberikan klarifikasi perihal patung berwarna hijau tersebut. Made Tutik mengakui telah menaruh patung tersebut bersama calon suaminya, I Ketut Widana pada Sabtu 9 Mei 2020 pukul 17.00 WITA.
Perempuan kelahiran Denpasar tahun 1975 ini mengaku, memasang patung tersebut setelah mendapat bisikan gaib ketika dirinya melakukan meditasi di Pura Rong Telu miliknya, pada Rabu 6 Mei 2020. Dalam bisikan tersebut dirinya diharuskan untuk memasang patung Nyi Roro Kidul di Pantai Waterblow.
“Karena bisikan itu makanya dia melakukan pemasangan patung tersebut pada 9 Mei lalu. Patung itu dipasang di sana karena pantai tersebut merupakan perbatasan pantai selatan di Bali. Pelaku datang ke Polsek untuk klarifikasi karena sudah muncul berbagai presepsi terkait patung tersebut,” ungkap AKP Yusak.
Karena muncul banyak presepsi dan reaksi masyarakat terkait patung tersebut, Made Tutik meminta maaf. Dikatakan Made Tutik, makin tidak tenang karena patung itu viral di berbagai media sosial. Padahal, tujuannya dia bukan untuk membuat kehebohan. Dalam kesempatan itu juga Made Tutik mengaku bahwa orang yang kesurupan di lokasi itu adalah bukan dirinya.
Untuk menjaga kenyamanan Made Tutik bersedia untuk melepas patung tersebut. Setelah yang bersangkutan mengatakan bersedia langsung dilakukan pembongkaran. Kepada Made Tutik AKP Yusak meminta untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Harus minta izin kepada yang punya kawasan.
“Dengan adanya klarifikasi dari peristiwa tersebut diharapkan kepada masyarakat untuk tidak mengeluarkan statement yang di mana dengan adanya patung tersebut menimbulkan kawasan Pantai Waterblow menjadi tempat yang angker dan menjadi tempat pemujaan,” katanya.