Terungkap, Ini Alasan Depok Enggan Blak-blakan Soal Klaster Covid-19

VIVA – Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok terus bertambah hampir setiap hari. Pemerintah setempat mencatat, sampai dengan saat ini jumlahnya telah mencapai 501 orang.

Namun sayangnya, Pemerintah Kota Depok melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, enggan membeberkan klaster penyebaran secara rinci, meski kasus Covid di kota itu nyaris merata di setiap kelurahan.

"Untuk klaster mungkin kita belum bisa, karena ada yang terkait lembaga, organisasi, dan pokmas," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana melalui sambungan telepon pada Senin 25 Mei 2020.

Sebab menurutnya, yang terpenting adalah data kasus positif, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sudah disampaikan ke masing-masing kecamatan maupun kelurahan yang diteruskan ke tingkat RW dan Kampung Siaga.

"Dalam minggu ini, satgas siaga juga akan bisa akses data kasus di wilayahnya melalui aplikasi," jelas Dadang.

Seperti diketahui, jumlah orang terjangkit Covid-19 di Kota Depok kembali bertambah pada Minggu, 24 Mei 2020. Data pemerintah setempat mencatat, saat ini jumlahnya bertambah 501 orang dari  jumlah kemarin, yakni 494 orang.

"Hari ini kasus konfirmasi positif bertambah tujuh kasus dari 494 menjadi 501 orang," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.

Sedangkan untuk orang yang sembuh tidak ada penambahan, masih sama seperti sebelumnya yakni 118 orang. Kemudian untuk jumlah meninggal dunia juga tidak ada penambahan, masih sama dengan sebelumnya yakni 24 orang.

INFOGRAFIK: PBB Puji Keberhasilan Indonesia Atasi Covid-19

Selain data tersebut, pemerintah setempat juga mencatat data terbaru pada sejumlah kategori. Di antaranya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sama seperti kemarin, yakni 1.619 orang. Selesai pemantauan bertambah dari 709 orang, menjadi 711.

Kemudian mereka yang masih dalam pemantauan berkurang dua kasus dari 910 orang, menjadi 908 orang.

'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

Berikutnya, untuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 1 kasus dari 3.669 orang, menjadi 3.670 orang. Terkait angka itu, selesai pemantauan 2.126 orang. Dan mereka yang masih dalam pemantauan saat ini 1.544 orang.

Selanjutnya, kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 9 kasus dari 1.397 orang, menjadi 1.406 orang. Selesai pengawasan untuk kasus itu 725 orang. Masih terkait angka tersebut, jumlah orang dalam pengawasan 681 orang.

Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Sedangkan jumlah PDP yang meninggal 68 orang, sama seperti sebelumnya. Namun demikian Dadang kembali mengingatkan, status PDP merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes RI.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024