Logo BBC

Rawan Kelaparan saat Pandemi Covid-19, Warga Papua Berkebun Massal

Sebelum pandemi Covid-19, hari-hari Maria biasanya disibukkan oleh bisnisnya menyewakan peralatan untuk pesta, seperti kursi juga tenda.

Namun, tiga bulan belakangan ini, setelah pemerintah menetapkan aturan pembatasan sosial, otomatis usahanya tak beroperasi.

Tanpa kesibukan seperti biasa, Maria menyibukkan diri di pekarangan rumahnya untuk berkebun, tradisi yang disebutnya diajarkannya oleh orang tuanya.

Baginya berkebun membantunya menghemat di tengah masa sulit tanpa pemasukan.

"Ada sayur, uang bisa kami belanjakan yang lain," ujarnya.

Meski keadaannya sulit, Maria mengatakan ia mencoba mengambil hikmah dari pandemi ini.

"Virus corona ini berbahaya tapi ada sisi positifnya... Jadi ada waktu bercocok tanam kembali. Dengan ada begini, kita sama-sama melihat ke belakang, ke kebiasaan orang tua dulu."

"Saya belajar dari mereka. Karena keadaan sekarang, saya termotivasi, `harus tanam, harus tanam`," ujarnya.

Sejumlah kelompok masyarakat, seperti Papua Chef Jungle di Papua serta Bentara Papua yang bermarkas di Manokwari, Papua Barat, juga melakukan pembagian bibit pada masyarakat untuk memotivasi mereka berkebun.

Charles Toto, pegiat pangan lokal Papua mengatakan, mengatakan pandemi ini bisa menjadi momentum bagi warga untuk kembali pada tradisi berkebun.

"Sudah saatnya kita kembali ke kebiasan nenek moyang kita; kebiasan konsumsi, kebiasaan pangan, dan kembali ke tanaman-tanaman," ujarnya.