Penularan Covid-19 di Kota Malang Didominasi Kasus 'Impor'

VIVA – Pemerintah Kota Malang melalui Satgas Covid-19 menelusuri jejak riwayat pasien Covid-19 di wilayahnya. Hasil penelusuran sebagian besar pasien positif banyak terjangkit dari pembawa virus atau carrier.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, mereka tidak pernah datang atau melakukan perjalanan ke luar kota, mereka juga tidak pernah berkontak erat dengan pasien positif. Namun, saat menjalani uji swab hasilnya positif terjangkit virus Covid-19. Jumlahnya hampir separuh dari total 35 pasien positif di Kota ini.

"Di Kota Malang contohnya pasien yang meninggal kemarin (pasien 30) dia tidak pernah kemana-mana. Hanya ikut ronda malam. Juga seperti kasus bayi yang positif Covid-19. Juga tak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota hasil uji swab dinyatakan positif, Ini kami tidak tahu terjangkit darimana, karena kami tidak tahu virus ini menempel di mana," kata Sutiaji, Sabtu, 23 Mei 2020.

Sutiaji mengungkapkan, dari seluruh jumlah pasien positif di Kota Malang, hanya ada lima pasien positif Covid-19 yang jejak riwayatnya terlacak jelas. Dari lima pasien itu, 2 pasien dari Bogor, 2 dari Jakarta, 1 dari Solo. Sisanya selain dari dua kategori itu merupakan kluster tenaga kesehatan.

"Ada yang tertular dari pembawa virus, ada yang dari riwayat perjalanan sisanya dari tenaga kesehatan. Yang tidak diketahui terpapar dari mana ini tidak pernah kemana-mana," ujar Sutiaji.

Dari total pasien positif Covid-19, 15 orang diantaranya merupakan tenaga kesehatan. Jumlah ini hampir separuh dari total 35 pasien Covid-19 Kota Malang. Dari 15 tenaga kesehatan ini, beberapa diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

"Tenaga kesehatan ada 15 orang, sisanya telah dinyatakan sembuh. Faktor frekuensi kontaknya dengan pasien yang dirawat. Jadi sekali dua kali tenaga kesehatan melihat kondisi pasien. Frekuensinya yang lebih sering itu bisa menjadi penyebabnya," tutur Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif.

Sementara itu, Pemkot Malang mengumumkan data terbaru pasien positif virus corona Covid-19 di wilayahnya menjadi 35 orang. Tambahan tiga pasien baru ini diumumkan Pemkot Malang tepat pada malam takbir Idul Fitri, Sabtu, 23 Mei 2020.

Bisakah Teknologi Kesehatan Baru Mengubah Nasib Jutaan Pasien?

Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nur Widianto mengatakan, tambahan tiga pasien positif ini terdiri dari dua laki-laki dan seorang perempuan. Pasien ke 33 di rawat di rumah sakit, sementara pasien ke 34 dan 35 menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Pasien ke 33 laki-laki seorang karyawan di Kota Batu, di rawat di Rumah Sakit. Pasien ke 34 laki-laki usia 36 tahun, hasil swab mandiri kini isolasi di rumah. Pasien ke 35 perempuan usia 36 tahun hasil swab mandiri juga isolasi di rumah," kata Nur Widianto, Sabtu, 23 Mei 2020.

Gaza Utara 'Berdarah' setelah Israel Perintahkan Evakuasi Massal

Hasil pemeriksaan Satgas Covid-19 Pemkot Malang belum diketahui riwayat perjalanan ketiga pasien positif Covid-19 ini. Namun, dari ketiga pasien tambahan ini dipastikan tidak menjalin kontak erat dengan pasien positif Covid-19 lainnya.

"Belum ada penjelasan riwayat perjalanan. Tidak juga ada kontak erat dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan atau konfirm positif sebelumnya," ujar Nur Widianto.

Viral! Pasien Kritis Terlantar di RSUD Muaradua, Sekda OKU Selatan Minta Maaf

Adapun data Covid-19 Kota Malang Per 21 Mei 2020, orang dengan resiko (ODR) 2.035 orang, orang tanpa gejala (OTG) 334 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 866 orang, serta pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 229 orang. PDP yang meninggal dunia sebanyak 17 orang. Sementara dari 35 pasien positif 13 dinyatakan sembuh dan 21 masih dalam perawatan serta meninggal dunia 1 orang.

Anak-anak terluka akibat serangan bom Israel di Gaza.

Relawan Dokter di Gaza Mengalami Keadaan Mengerikan saat Tangani Pasien Korban Genosida Israel

Dokter gawat darurat Razan Al-Nahhas mengalami keadaan mengerikan setiap hari di Gaza, saat berupaya merawat gelombang demi gelombang warga Palestina yang terluka.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024