Masjid Ditutup Selama Ramadhan, Imam Besar Istiqlal Minta Maaf

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Imam Besar Masjid Istiqlal, Nazaruddin Umar menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh umat Islam karena tidak bisa memberikan pelayanan penuh dan maksimal saat Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2020. 

Cerita Menag Nasaruddin Umar Disekolahkan Prabowo ke Kanada dan AS

Nazaruddin mengatakan, selama ini, setiap pada bulan suci Ramadhan umat Islam kerap kali memadati Masjid Istiqlal untuk beribadah. Apalagi di sepuluh hari terakhir Ramadhan dan saat malam takbiran.

Namun, akibat wabah virus corona (Covid-19), kata dia kondisi itu pada tahun ini tidak lagi ditemukan di Masjid Istiqlal karena dari pengurus masjid berkomitmen untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan seruan Majelis Ulama Indonesia.

Selain Terowongan Silaturahim Penghubung Istiqlal dan Katedral, Ada Area Parkir Bersama Kapasitas 1.000 Kendaraan

"Sepanjang Ramadhan ini mohon maaf sekali kami tidak membuka pintu untuk jamaah di Masjid Istiqlal karena dua hal karena kami ikuti prorokol kesehatan yang ditetapkan dan memenuhi seruan MUI. Kita tidak diperkenankan laksanakan ubudiyah Ramadhan seperti itikaf dan tarawih," tegas dia saat membuka acara Takbir Virtual Nasional, Sabtu, 23 Mei 2020.

Karena kondisi pandemi tersebut, Nazaruddin menegaskan, Masjid Istiqlal saat ini hanya bisa melaksanakan takbiran secara virtual, begitu juga saat salat Idul Fitri yang akan dilaksanakan besok, tidak bisa di lakukan di Masjid Istiqlal sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Prabowo: Harusnya Terowongan Istiqlal-Katedral Diresmikan Pak Jokowi, Mohon Maaf Aku yang Resmikan

"Atas nama pengurus, kami memohon maaf kepada segenap pecinta simpatisan dan aktivis Masjid Istiqlal, kali ini kami tidak bisa beri pelayanan penuh seperti kita tahu tiga tahun terakhir Masjid Istiqlal mencapai rekor, dalam 10 tahun terakhir tidak pernah tidak penuh sampai lantai puncak," tegasnya.

Meski begitu, dia meyakini bahwa dengan adanya cobaan wabah tersebut yang diturunkan oleh Allah, maka akan ada ganjaran yang tinggi bagi siapa saja yang mau berjuang dan sabar dalam menghadapinya. Dia berharap kerja keras saat ramadhan di tengah pandemi itu tidak surut.

"Allah turunkan ujian yang tidak ringan yakni kita puasa di tengah pandemi. Kita yakin di mana ada ujian di sana ada kenaikan kelas, semakin berat ujian semakin besar martabat yang dijanjikan, Insya Allah ini akan mengangkat martabat kemanusiaan dan spriritual kita," tutur dia.

Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengimbau umat muslim tidak memaksakan melakukan takbiran diluar dan Salat Idul Fitri (Id) di masjid saat pandemi covid-19 atau virus corona sedang berlangsung.

Nasaruddin memahami sangat berat bagi masyarakat melewati setiap tradisi yang sudah membudaya ketika tibanya hari lebaran. Tapi, situasi saat ini harus bisa diterima dengan ikhlas oleh umat muslim. 

Terkait imbauan Salat Id, Nasaruddin menyebut pimpinan organisasi masyarakat Islam besar sudah memberi masukan pada seluruh pengikutnya untuk tidak menggelar Salat Id yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan.

Maka dari itu, Nasaruddin menekankan, seluruh umat muslim bisa mendengar dan melaksanakan apa yang jadi anjuran dari pemerintah dan ulama mengenai ibadah di tengah pandemi corona ini. 
 

Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo Hani Rudi Hartoko

Mobilisasi saat Misa Natal 2024 Lebih Mudah Karena Ada Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral

Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Hani Rudi Hartoko menilai Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral memudahkan mobilisasi.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024