Dua Petugas Medis Covid-19 di Papua Ditembak KKB, Satu Tewas
- Dok. Puspen TNI
VIVA – Dua orang petugas medis yang bertugas bagian tim Gugus Tugas Covid-19 di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Satu petugas dilaporkan meninggal dunia.
Kapolres Intan Jaya AKBP Yuli Karre Pongbala mejelaskan dua identitas petugas yang ditembak bernama Almalek Bagau dan Eunico Somou. Petugas yang meninggal disebut Eunico.
“Satu dari petugas medis bernama Eunico Somou, dikabarkan telah meninggal dunia. Kita memang belum bisa memberikan keterangan yang pasti. Karena kami susah ke lokasi kejadian dan tempatnya sangat jauh,” kata Yuli Karre kepada wartawan, Jumat, 22 Mei 2020.
Yuli Karre menjelaskan dari delapan distrik di Intan Jaya, tiga distrik di antaranya yang baru ditempati aparat keamanan TNI dan Polisi. Kemudian, lima distrik lainnya yakni Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai dan Iyandoga belum ada pos keamanan dan personel keamanan. “Kita rencananya besok akan ke lokasi kejadian,” ujarnya.
Menurut dia, informasi soal penembakan terhadap dua petugas medis ini didapat dari Pastoran Bilai. Ia bilang memang dua petugas tersebut bagian Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya.
“Kedua petugas ini ditugaskan oleh Dinas Kesehatan Intan Jaya sebagai Tim Gugus Tugas Covid-19 di sana. Nanti besok bisa langsung konfirmasi ke Bapak Bupati,” ujarnya.
Lanjut dia, dua petugas ini juga sudah mengantongi surat perintah dari Kepala Dinas Kesehatan Intan Jaya. “Saat ini kami dapat informasi 1 orang sudah meninggal. Kemudian yang satu korban lagi masih di Pastoran dan kondisinya kritis,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni membenarkan informasi tentang kejadian yang menimpa dua petugas medisnya. Diduga sementara aksi penganiayaan dan penembakan terhadap dua petugas medis ini terjadi pada Jumat sore, 12 Mei 2020.
“Betul ada informasinya dan saya baru terima. Ada dua orang. Akan tetapi kami belum pastikan ini pelaku dari pihak mana begitu. Namun, diduga dari pihak KKB. Korban adalah petugas kesehatan untuk Distrik Wandai di sana,” ujarnya.
Dia menjelaskan dua petugas medis itu berada di Distrik Wandai untuk melakukan sosialisasi dan penyerahan sembako dan lain-lain. “Mereka masuk dalam Tim SK kami dan kami baru terima informasi, belum mendalami pelaku dari kelompok mana atau orang dari mana,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya pada Sabtu hari ini, 23 Mei 2020 akan melakukan pertemuan koordinasi dengan Kapolres dan Dandim untuk ke lokasi kejadian. Selanjutnya, untuk korban kritis akan segera dievakuasi ke Nabire untuk menjalankan perawatan secara insentif.