Kisah Pekerja Pabrik Tak Bisa Lebaran dengan Anak karena Wabah Corona
"Saya bisa pulang kampung, bertemu orangtua itu cuma setahun sekali, pas Lebaran saja, karena cuti buruh itu kan terbatas, hanya 12 hari, dan itu pas Lebaran, jadi kalau Lebaran saya ambil seminggu buat pulang kampung," kata Dwi.
Lebaran kali ini "terasa banget [sedihnya], karena setiap tahun pasti pulang. Saya mikir, usia orang tua saya sudah segitu, seandainya umur bapak saya sampai 80 tahun, [dan saya] setahun sekali bertemu, jadi saya bisa bertemu dia berapa kali lagi? Kalau ada kabar teman yang orang tuanya meninggal itu pukulan berat buat saya," kata Dwi.
Sosiolog Bayu Yulianto dari Universitas Indonesia mengatakan makna silaturahmi berpotensi berkurang jika dilakukan secara virtual lantaran libur Lebaran adalah waktu satu-satunya bagi banyak pekerja migran untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
"[Mereka ingin] tatap muka dengan kerabat yang mungkin akses mereka terhadap jejaring internet juga terbatas, ini terjadi di wilayah pedesaan. Bagi mereka yang tinggal di wilayah remote, [akses] itu bermasalah sekali."
"Kecanggihan teknologi seringkali bias kota, bias kelas menengah, bias modernitas. Kita tidak tahu apakah kerabat besar itu punya sinyal yang bagus. Saya kira buruh migran juga punya kerinduan dengan keluarga besarnya dan mereka juga berhasrat bertemu dengan mereka, mungkin banyak makna yang berkurang," kata Bayu.
"Sering kali mereka yang kelas menengah ke bawah menghabiskan hidupnya selama satu tahun bekerja, menabung buat pulang kampung, beli tiket, beli oleh-oleh, dan memberi sebagian penghasilan mereka untuk orang-orang yang mereka cintai, artinya upayanya luar biasa. Jadi mereka hidup untuk memenuhi Lebaran berikutnya," tambahnya.
Bagi Dwi dan Ratih, mereka kini hanya bisa berharap pandemi Covid-19 segera berlalu agar mereka dapat bertemu lagi dengan orang-orang yang mereka cintai di kampung halaman.
"Takutnya orang tua besok-besok nggak ada. Mudah-mudahan orang tua saya dikasih sehat jadi nanti [saya] dikasih waktu untuk ketemu lagi," kata Dwi.