Logo ABC

Kebijakan Pemerintah Tak Konsisten Hadapi Virus Corona Bikin Frustrasi

Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur.
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur.
Sumber :
  • abc

"Sebenarnya tenaga medis ini adalah pintu terakhir untuk penyelesaian masalah, jadi sebisa mungkin jangan sampai ke kami."

"Tapi bagaimana nih [komunikasi dan kebijakan] dari sentral untuk menyelesaikan masalah ini dengan masyarakat," ujar Fala.

Selain kebijakan, dr Fala juga menyadari ada banyak faktor yang memperumit situasi COVID-19 di Indonesia, mulai dari soal data, pengetesan, sampai faktor masyarakat itu sendiri.

Tak siap data yang cepat dan tepat

Lebih dari dua bulan setelah pasien pertama COVID-19 di Indonesia terdeteksi, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra, mengakui Indonesia tak siap data yang cepat dan tepat.

"Pada saat ini posisinya semua masih kaget, semua tidak serta merta siap dengan komunikasi data," kata Bambang melalui konferensi pers online BNPB (13/05).

Padahal, Indonesia adalah negara yang relatif belakangan terinfeksi sejak pertama kali corona mewabah di Wuhan pada Januari 2020.

Dalam situasi seperti sekarang, BNPB menilai ketersediaan data dibutuhkan sangat cepat, agar tim penanggulangan dapat memperhitungkan kebutuhan secara cepat.

Bambang mengambil contoh data alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan seluruh rumah sakit, kebutuhan reagen, dan lainnya.

Menurut BNPB, data yang lambat tersedia bisa mempengaruhi kebijakan yang akan diambil.