Kasus Ketapel saat Bangunkan Sahur, Polisi Bertemu Tokoh Masyarakat

Polisi bertemu dengan tokoh masyarakat terkait ketapel saat sahur
Sumber :
  • VIVAnews/Ngadri (Pontianak)

VIVA – Viral di media sosial video dengan kronologi penganiayaan terhadap warga Siantan Pontianak Utara yang ditembak saat membangunkan sahur. Kasus yang dikaitkan dengan isu SARA ini direspons cepat oleh jajaran Polda Kalimantan Barat Minggu, 17 Mei 2020.

Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia

Polda Kalbar pun menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk meluruskan informasi tersebut. Pertemuan tersebut dihadiri tokoh masyarakat H.M Fauzi selaku sekertaris Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM), Ateng Tanjaya tokoh masyarakat Tionghoa, Syafrudin Ibrahim tokoh melayu dan juga Mad Nawir anggota DPRD Provinsi Kalbar.

“Menanggapi viralnya video yang di medsos mengenai penembakan di Pontianak Utara pertama kronologi itu tidak benar. Karena melihat video tersebut semakin viral dengan penjelasan yang mengarah ke isu sara, Tadi siang (17 Mei) Karo Ops Polda Kalbar, Dir Intelkam bersama jajaran Polresta Pontianak Kota melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat untuk meluruskan kejadian tersebut,” ungkap Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go.

GP Ansor Kutuk Arogansi Polisi Banting Warga saat Jemput Keluarga di Pelabuhan Ambon

Dia menjelaskan, kejadian penganiayaan terhadap warga yang sedang membangunkan sahur pada Minggu, subuh memang benar. Namun dari hasil penyelidikan Polresta Pontianak Kota bahwa di lokasi kejadian dan penggeledahan di rumah pelaku yang ditemukan adalah ketapel dan beberapa biji gotri yang digunakan sebagai peluru bukan penembakan.

“Untuk pelaku sudah diamankan di Mako Polresta Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan, sedangkan kedua korban yang terkena ketapel mengalami luka memar," ujarnya.

Dimintai Keterangan, Polisi Sebut Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Masih Merasakan Sakit

Donny melanjutkan, pihak kepolisian dipastikan akan tuntas dalam menangani kejadian tersebut. Ia pun menuturkan untuk masyarakat di Pontianak jangan sampai ada yang terprovokasi dan diharapkan mempercayakan itu semua pada pihak kepolisian. 

Dia juga menyinggung tentang kerukunan yang selama ini terjalin dengan baik di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak. Ia berharap kejadian ini tidak dikaitkan dengan kelompok tertentu. 

“Tadi para tokoh masyarakat yang hadir juga sudah menyatakan sikap dan meluruskan informasi yang beredar di media sosial, dan mempercayakan penanganannya kepada pihak kepolisian," kata Donny.

Ilustrasi mobil polisi.

Memalukan! Aksi Polisi Peras Penonton DWP Asal Negeri Jiran Dinilai Buat Rugi Hubungan RI-Malaysia

Belasan polisi diduga memeras ratusan penonton konser DWP asal Malaysia. Modus oknum polisi itu dengan melakukan tes urine.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024