Pemprov Jatim Yakin PSBB Malang Raya Lebih Baik Ketimbang Surabaya
VIVA –  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Malang Raya, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang resmi berlaku sejak, Minggu, 17 Mei 2020 pukul 00.00 WIB. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Seketaris Daerah Pemprov Jatim, Heru Tjahjono memimpin koordinasi terakhir detik-detik jelang PSBB diterapkan.
Seketaris Daerah Pemprov Jatim, Heru Tjahjono mengatakan, koordinasi dengan kepala daerah di Malang Raya sejauh ini berjalan baik. Di hari terakhir sosialisasi PSBB ini, Pemprov Jatim memastikan bahwa informasi pemberlakuan PSBB telah sampai ke tingkat paling bawah. Sebab, RT dan RW terlibat aktif dalam sosialisasi PSBB.
"Saya sudah melakukan koordinasi dengan Forkompimda Malang Raya. Mulai pukul 00.00 WIB nanti PSBB resmi diberlakukan. Sosialisasi sudah sampai RT/RW mereka bertanggungjawab memberikan informasi PSBB ke masyarakat," kata Heru, Sabtu, 16 Mei 2020.
Heru bahkan membandingkan dari segi kesiapan PSBB Malang Raya jauh lebih baik ketimbang PSBB di Surabaya Raya. Sebab, di Malang Raya berbagai elemen bergotong royong membentuk kampung tangguh, dimana masyarakatnya menyiapkan berbagai program untuk menunjungan pemberlakuan PSBB. Diantaranya, menyediakan lumbung pangan, patroli keamanan hingga prosedur pemakaman.
"Ada perbedaan di Surabaya Raya dan Malang Raya ada kearifan lokal yang membantu pelaksanaan PSBB. Salah satunya banyak relawan yang melakukan penetrasi di Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang," ujar Heru.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah bahkan telah meninjau langsung beberapa kampung tangguh di Malang Raya. Dia menyebut, dengan dibentuknya kampung tangguh di Malang Raya proses edukasi dan koordinasi relatif sudah matang. Total di Malang Raya ada 564 kampung tangguh, sehingga Pemprov Jatim yakin PSBB Malang Raya dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Telah dilakukan di Malang Raya ini yang cukup signifikan adalah kampung tangguh yang sudah disiapkan sebetulnya efektif sejak pertengahan April yang lalu, sehingga relatif proses konsolidasi untuk bisa melakukan berbagai langkah-langkah resosialisasi dan re-edukasi itu bisa relatif sudah matang," tutur Khofifah.
"Kami menyebut ini adalah potensi yang luar biasa sebagai social capital yang dimiliki oleh Malang Raya. Karena di dalam pendekatan untuk melakukan penghentian penyebaran Covid-19 adalah pencegahan, pencegahan dan pencegahan," kata Khofifah.
Khofifah mengatakan pencegahan paling efektif harus dilakukan dari lini terkecil. Yakni dimulai dari RW yang nanti mengomandani RT/RW setempat. Salah satu kampung tangguh yang menjadi role model adalah Kampung Cempluk di Desa Kalisongo, Dau, Kabupaten Malang.
"Menurut kami adalah bagian dari file model di mana mereka menyiapkan 11 cctv di 11 RT/RW 02 kampung Cempluk. Di mana bisa kita jadikan role model social capital di dalam menangani Covid-19 ini. Kami ingin ini menjadi sebuah program yang terkawal termonitor sehingga efektivitas pelaksanaan PSBB di Malang Raya ini bisa lebih signifikan dan lebih terukur," ujar Khofifah.