Test Rapid 188 Warga Rungkut Reaktif Diduga Tertular Klaster Sampoerna
VIVA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya menggelar rapid test terhadap ratusan warga di wilayah Rungkut Lor, Kedung Asem, dan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, pada Senin, 11 Mei 2020.
Hal itu dilakukan setelah ditemukannya kasus Coronavirus Disease 2029 atau Covid-19 di Pabrik 2 PT HM Sampoerna Tbk (Klaster Sampoerna). Hasilnya, dari rapid test ada warga reaktif atau positif berdasarkan hasil tes cepat.
Wilayah perkampungan yang ratusan warganya di-rapid test itu memang berdekatan dengan pabrik Sampoerna. Beberapa karyawan banyak yang indekos di kampung sekitar, karenanya tes cepat perlu dilakukan.
Berdasarkan data yang dihimpun, rapid test diikuti oleh 468 orang, meliputi Rungkut Lor diikuti sebanyak 170 orang, RW 02 Kedung Baruk sebanyak 112 dan RW 03 Kedung Baruk sebanyak 149 orang, dan 37 warga luar Surabaya.
Hasilnya, sebanyak 188 warga dinyatakan reaktif. Rinciannya, 74 orang berasal dari Rungkut Lor, 61 orang dari RW 02 Kedung Baruk, dan 53 orang dari RW 03 Kedung Baruk. Ke-74 warga yang dari Rungkut Lor pun langsung ditindaklanjuti dengan menjalani tes swab di RS Husada Utama Surabaya.
Puluhan warga dari Rungkut Lor tersebut diangkut dengan menggunakan mobil Satpol PP menuju RS Husada Utama. Bagi warga yang dinyatakan positif dari hasil tes swab akan dikarantina di salah satu hotel di Surabaya. Tes swab tersebut gratis karena dibiayai oleh Pemkot Surabaya.
"Iya, Mas, betul (informasi tersebut)," kata Kepala BPB Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya, Eddy Christijanto, dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 12 Mei 2020.
Klaster Sampoerna bermula dari ditemukannya dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang bekerja di pabrik Rungkut 2 terkonfirmasi positif corona dan meninggal dunia. Segera setelah itu pihak perusahaan menutup pabrik dan menghentikan sementara kegiatan produksi. Ratusan karyawan lainnya di-rapid test. Sementara ini, sebanyak 77 karyawan terkonfirmasi positif corona.