WNI ABK di Kapal China, Satu Bulan Badan Bengkak dan Meninggal

VIVA – Kekerasan tidak manusiawi yang melanggar hak asasi manusia (HAM) terhadap anak buah kapal WNI oleh crew kapal berbendera China tidak boleh dilupakan, apalagi sampai masalah ini tidak diproses secara hukum. Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan apa yang dialami ABK WNI kita.

Ada tiga dari 18 ABK yang bekerja di Kapal Longxing 629 China meninggal dunia dan tiga jasad mereka terpaksa dilarung ke laut. Mereka adalah Al Fattah, Sefri asal dan Ari yang meninggal dunia pada Februari 2020. 

Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Korea Selatan Ari Purboyo mengungkapkan, mereka meninggal dunia dalam kondisi tubuh yang bengkak. 

Bagaimana kesadisan yang dialami para WNI ABK yang bekerja di kapal China itu. Simak wawancar khusus dengan ABK yang selamat dan juga saksi mata, Rizki Fauzan Alfian.

Perlakukan tidak manuasiawi apa yang diterima?

Jam kerja yang terlalu lama, sehingga membuat kami kelelahan. Kita harus bekerja 18 jam lebih. 

Bagaimana kondisi di kapal?

Di kapal itu seperti tidak ada kesehatan. Mulai dari pola makan, minum dan akses fasilitas di kapal itu juga dibatasi. 

Apa saja makanan di kapal?

Makanan kami berbeda dengan ABK lain. Makanan kami makan ikan yang digunakan untuk umpan pancing, dan itu juga tidak segar karena mungkin sudah telalu lama di dalam pendingin.

Tidak segar, ayam sayur, semua yang kita makan sudah telalu lama, tidak segar. Orang China, ABK selain WNI ini makanannya yang masih segar, dan menurut saya yang mereka makan enak.

Berapa lama mendapat perlakukan ini?

Saya menerima perlakukan tidak manusiawi ini selama kurang lebih 13 bulan. Kami juga minum dari air laut yang difilter. Kami tidak bisa melawan, jumlah kami cuma beberapa saja, kami hanya cari selamat saja.

Apa yang dialami rekan ABK yang meninggal, sakit apa sampai badan membengkak?

Saya tidak tahu persis, awalnya dari kaki yang membengkak, kemudian menjalar ke pah, badan, leher dan muka. Semua almarhum itu langsung sesak nafas.

Almarhum Sefri itu meninggal awalnya jam 3 subuh itu mulai sesak nafas. Dia sempat tanya apakah kapal akan bersandar, dan saya sampaikan kepada mandor kami dan katanya menunggu laporan dari pusat, perusahaan China.

Jam 5 almarhum bilang sudah tidak kuat. Jam 7 sempat pergi ke toilet untuk buang air dan setelah itu langsung meninggal. 

Berapa lama sakit, sampai bengkak?

Kurang lebih dari mulai bengkak di kaki, paha, badan, leher dan kepala itu selama satu bulan. Tapi ada yang lebih dan ada yang kurang juga. 

Kasus Penganiayaan Terhadap Murid, Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas

Pembagian tugas di kapal ini seperti apa?

Selama 18 jam kami bekerja menggulung jaring, merapikan alat pancing, kami menarik ikan, memproses dan memasukan ke ruang pendingin. 

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Lebih lengkap lihat dalam video di bawah ini.

Viral! Pengemudi Mobil Geplak Pemotor yang Bermesraan, Hotman Paris Siap Pasang Badan
>
Mendikdasmen Abdul Mu'ti

MoU dengan Polri, Mendikdasmen Sebut Kekerasan Diselesaikan Secara Damai dan Guru Tak Jadi Terpidana

Mendikdasmen, Prof Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya menjamin keamanan para guru dari intimidasi dan kekerasan oleh pihak manapun. Terutama setelah MoU dengan Polri diteken

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024