Kritik KPK Era Firli Bahuri, Saut: Semakin Besar Kecurigaan

Komisioner KPK, Saut Situmorang.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengkritisi lembaga yang pernah dipimpinnya itu dalam mengumumkan tersangka. Ia heran dengan gaya kepemimpinan era Firli Bahuri.

Rohidin Mersyah Nyamar Pakai Rompi Polantas saat Diamankan, KPK Sebut agar Tak Jadi Sasaran Simpatisan

Pimpinan KPK Jilid V yang diketuai Firli Bahuri berencana tak mengumumkan tersangka sebelum menangkap tersangkanya. Cara ini diklaim untuk mencegah tersangka melarikan diri.

Saut mengingatkan Firli Cs menyangkut nilai-nilai antikorupsi yang seharusnya tak berubah. Meskipun KPK berganti kepemimpinan.

Gubernur Bengkulu Ancam Pecat Bawahan Jika Tak Bantu Pemenangan Pilkada 2024

Menurutnya, nilai-nilai antikorupsi itu seperti kejujuran, kebenaran dan keadilan, kepastian hukum, transparansi, hingga checks and balances.

Saut bilang tanpa transparansi akan muncul kecurigaan. Hal ini akan berdampak ke luar maupun internal semakin signifikan.

Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Rohidin Mersyah: Saya akan Bertanggung Jawab Proses Hukum dengan Kooperatif

"Adagiumnya, semakin besar ketertutupan semakin besar kecurigaan. Itu sebabnya manajemen modern dalam public policy adalah keterbukaan," kata Saut, Selasa, 12 Mei 2020.

Saut juga mengingatkan, KPK baik pimpinannya maupun pegawai digaji menggunakan anggaran negara yang berasal dari pajak masyarakat.

Untuk itu, menurut dia, publik berhak mengetahui yang dilakukan KPK. Hal ini baik di bidang pencegahan serta penindakan korupsi.

"Termasuk keterbukaan anda melakukan atau tidak melakukan penindakan dan pencegahan korupsi. Di mana publik pemilik dana yang anda pakai berhak memiliki informasi," kata Saut.

Dia menekankan sepanjang nilai-nilai antikorupsi terjaga maka gaya strategi atau target yang dicapai setiap era kepemimpinan KPK dapat berubah dan berkembang. Namun, ia menyebut pimpinan KPK Jilid V mestinya punya acuan kerja yang disepakati bersama.

"Kinerja yang anda sepakati dari sisi pencegahan dan penindakan. Itu yang utama, baru kemudian, style, strategy dan hal-hal taktis atas KPI yang anda sepekati. Most likely strategi dan taktis ini juga bisa berubah atau fleksible," ujarnya. 

"Yang tidak berubah mestinya, values atau nilai-nilai penegakan hukum yang harus anda emban di organisasi anda," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya