Kabar Gembira, Gugus Tugas Covid-19 Jabar Klaim Tak Ada Klaster Baru

VIVA – Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Berli Hamdani, menyatakan penularan imported case sudah dapat dikendalikan. Bahkan, dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tidak ada penambahan klaster penularan.

Strategi Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi Realisasikan Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu

Tercatat klaster penularan virus corona di Jawa Barat yakni seminar ekonomi syariah di Bogor, acara keagamaan Kristiani di Bogor, Musda Hipmi Karawang, kawasan industri yang menyebabkan salah seorang karyawannya asal Pangulah Cikampek meninggal dan klaster yang menyebabkan seorang sopir travel asal Jayakerta meninggal dunia.

"Di dalam klaster, sampai saat ini alhamdulilah tidak ditemukan klaster baru. Yang ada itu adalah penularan lokal kemudian klaster yang ada, ada lima klaster," ujar Berli, Selasa 12 Mei 2020.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

Lanjut Berli, pemetaan penularan dengan tes cepat atau rapid test gencar dilaksanakan. Bahkan, pada masa PSBB level provinsi, Tim Gugus Tugas gencar menyasar pasar-pasar tradisional untuk tes massal.

"Semuanya sudah kita identifikasi, semua kontak sudah tracing, sudah kita periksa dan hasilnya posisi saat ini rapid test sudah 105 ribu lebih dengan 288 reaktif," ujarnya.

Korban Banjir Bandang Cianjur Sukabumi Butuh Obat-obatan dan Makanan Siap Saji
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan TPA (Tempat Pemoresaan Akhir) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 24 Desember 2024.

Kunjungi Bandung, Menteri LH Minta Komitmen Jawa Barat Memperbaiki TPA Sarimukti 

Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq meminta komitmen Pemerintah Jawa Barat untuk memperbaiki pengelolaan sampah di TPA Sarimukti di Bandung Barat.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024