Dampak Psikologi Virus Corona di Indonesia dan Cara Mengatasinya
"Secara umum, masyarakat Indonesia cukup resilient menghadapi tekanan psikologis akibat pandemi," kata Abdul Hakim.
"Selama pandemi, di sini muncul banyak sekali kegiatan sosial yg diinisiasi kelompok-kelompok sosial hanya sekedar untuk menunjukkan rasa solidaritas.
Misalnya gerakan bantu driver ojol, terus muncul acara-acara webinar gratis," kata Moh Abdul Hakim.
Persembahan khusus untuk COVID-19 agar dijauhkan dari bencana Retno IG Kusuma , psikolog di bagian Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar. Foto: Supplied
Sejauh ini kasus positif corona di Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, dengan ibukota Jakarta memiliki kasus terbanyak.
Ketika wabah mulai muncul di Indonesia dua bulan lalu, timbul kekhawatiran bahwa Pulau Bali yang menjadi pusat kunjungan turis utama di Indonesia akan menjadi salah satu tempat penyebaran utama.
Alasannya saat itu karena Bali memiliki penerbangan langsung dengan Wuhan, kota di China, sebagai tempat bermulanya virus corona.
Sejauh ini angka kasus corona dan kematian di Bali adalah 287 kasus dan empat kematian.
Sudah ada beberapa media internasional termasuk Al Jazeera yang membuat liputan mempertanyakan kemungkinan penyebab tidak banyaknya kasus corona di Bali.
Retno IG Kusuma adalah psikolog yang bekerja sebagai Kasub Psikologi di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah di Denpasar.
Dalam pantauan Retno, RSUP Sanglah sebagai rumah sakit terbesar di Bali memang tidak melihat adanya peningkatan pasien yang diduga mengidap COVID-19.