Virus Corona: Robot Pembasmi Virus Diciptakan di Bandung
Tetapi, tidak boleh ada manusia di sekitar robot saat dia beraksi. Sebab, manusia yang terpapar sinar UVC akan mengalami kerusakan kulit dan mata.
Untuk mengoperasikannya secara otomatis dan manual, operator bisa menggunakan pengendali jarak jauh.
Saat beraksi, AUMR akan menyapu setiap jengkal ruangan dengan sinar UVC dalam jangkauan 1-2 meter selama 10 hingga 20 menit. Hal itu sesuai hasil pengujian laboratorium Bioteknologi LIPI pada virus SARS-Cov1 atau virus penyebab penyakit SARS yang satu keluarga dengan SARS-Cov2, penyebab Covid 19.
"Ada beberapa penelitian yang mengatakan kalau sinar UVC dapat membunuh virus SARS-Cov1. Kami menggunakan pendekatan itu karena virus SARS-Cov2 itu memiliki struktur yang sama dengan virus SARS-Cov1, meskipun belum ada penelitian spesifik dalam waktu dekat ini," ujar Risnanda.
80% komponen dalam negeri
Robot AUMR mulai diciptakan pada akhir Maret. Sejak awal proses riset hingga prototipe pertama memakan waktu sekitar tiga minggu. Proyek ini juga melibatkan LIPI sebagai pihak yang melakukan pengujian terhadap efektifitas sinar UV tipe C dalam membunuh virus corona.
Dua orang dosen Teknik Elektro Telkom University, Angga Rusdinar dan Irwan Purnama, menjadi innovator Robot AUMR ini. Tapi dalam proses riset dan pengembangannya melibatkan pula sejumlah mahasiswa Teknik Elektro.
Robot ini, menurut penciptanya, 80?rmuatan komponen dalam negeri. Dia ditenagai baterai accu yang bertahan selama empat hingga enam jam.