Fluktuasi IHSG Dibayangi Turbulensi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2020
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah di level 4.601 pada pembukaan perdagangan Jumat 8 Mei 2020. Posisi itu melemah 6 poin atau 0,15 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 6 Mei 2020 di level 4.608.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, menjelaskan, investor masih waspada terhadap turbulensi pertumbuhan ekonomi akibat Covid-19, setelah pada kuartal pertama 2020 ini mencatatkan ekspansi ekonomi terlemah sejak 2001.
Indonesia, menurut dia, memiliki jumlah infeksi virus Corona tinggi di Asia. “Yang membuat pemerintah terus berupaya menahan penyebaran, di mana dampaknya secara ekonomi juga mulai terlihat," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Jumat 8 Mei 2020.
Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen terhadap makro ekonomi dalam negeri menurun signifikan, di mana indeks kepercayaan konsumen turun di bawah ekspektasi sebesar 84,8 dari 113,8 di bulan April 2020.
Selain itu, investor masih menanti Bank of England yang memiliki keputusan kebijakan pada Kamis, dan laporan pekerjaan AS untuk bulan April yang diperkirakan menunjukkan dampak parah dari pandemi pada Jumat. Sementara itu, dari dalam negeri, akan ada rilis data cadangan devisa, yang diperkirakan meningkat.
"Sehingga, perkiraan pergerakan IHSG selanjutnya masih cenderung fluktuatif, rentan terjadi tekanan setelah mengalami libur Waisak. Pergerakan IHSG akan berada pada level support-resistance 4.560-4.785," ujarnya.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki kisaran pada level 4.569,16 hingga 4.443,63.
"Sementara resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.747,88 hingga 4.975,54," kata Nafan.
Berdasarkan indikator, MACD masih dalam status pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
"Meskipun demikian, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya.