Virus Corona di AS Merajalela, Trump Malah Mau Bubarkan Gugus Tugas

Ketua DPR AS Nancy Pelosi robek-robek salinan naskah Pidato Tahunan Kenegaraan Presiden Donald Trump, Selasa malam 4 Februari 2020 waktu Washington DC.
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Pemerintah Amerika Serikat akan membubarkan gugus tugas penaganan wabah virus corona (Covid-19) akhir Mei ini. Padahal kasus penularan baru dan jumlah kematian akibat Covid-19 di AS itu masih tinggi.

Kaleidoskop 2024: Donald Trump Kembali Pegang Tahta Gedung Putih

Menurut stasiun berita BBC, pembubaran gugus tugas itu dikonfirmasi sendiri oleh Presiden Donald Trump. Begitu pula Wakil Presiden Mike Pence, yang menyatakan gugus tugas itu akan dihentikan dalam beberapa pekan mendatang.

"Akan dibubarkan sekitar Hari Pahlawan [25 Mei 2020]. Namun para pakar medis tetap akan memberi saran [ke Presiden Donald Trump] setiap hari dan bisa dihubungi media massa selama beberapa bulan mendatang," ungkap seorang pejabat Gedung Putih, seperti dikutip stasiun berita CNN.

Tanggapi Isu Serahkan Jabatan Presiden ke Elon Musk, Donald Trump: Itu Tipuan...

Rencana Gedung Putih membubarkan Gugus Tugas Covid-19 itu pertama kali dilaporkan oleh Harian The New York Times. Padahal gugus tugas itu selama ini jadi komponen yang paling vital dalam menangani wabah virus corona di AS.

Tidak dijelaskan apa penyebab pembubaran itu. Namun, langkah ini terjadi saat Presiden Trump ingin segera membuka kembali roda perekonomian AS yang lumpuh saat sejumlah negara bagian memberlakukan lockdown (karantina wilayah) setelah mengikuti rekomendasi dari gugus tugas wabah corona. Rencana Trump itu didukung oleh pelaku bisnis dan para politisi.

Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama Buntut Tarif Tinggi, Presiden Mulino Ngamuk

Padahal wabah virus corona di AS masih jauh dari usai. Jumlah kasus baru virus corona di Negeri Paman Sam tiap hari melebihi 20.000 kasus dan tingkat kematian per hari melampaui 1.000 jiwa. 

AS kini memiliki jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia, melebihi 1,2 juta kasus dan lebih dari 70.000 orang meninggal dunia, ungkap data dari Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland.

Bahkan, simulasi dari lembaga riset berpengaruh Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington memproyeksikan bahwa tingkat kematian penderita virus corona di AS bisa bertambah sampai 134.000 pada 4 Agustus mendatang.

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Hamas dan Israel Tak Akan Gencatan Senjata sebelum pelantikan Trump, Menurut Media

Israel dan Hamas diperkirakan tidak akan mencapai kesepakatan gencatan senjata sebelum pelantikan calon presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, menurut pejabat AS

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024