Ribuan Cacing Tanah Muncul di Lombok

Cacing tanah.
Sumber :
  • U-Report

VIVAnews - Sebuah video di YouTube beredar tentang kemunculan cacing tanah di Batukliang Utara, Lombok Tengah menjadi viral. Video yang diunggah pada 4 Mei 2020 tersebut banyak dikaitkan masyarakat sebagai fenomena gempa besar yang akan terjadi.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan memang benar perilaku hewan juga sebagai pertanda gempa.

"Berdasarkan laporan mengenai kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang terjadinya gempa besar, ternyata selalu didukung dengan data perilaku gejala alamiah lain yang tak lazim, seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lombat di dalam kolam," ujarnya.

Puteri Qatrunnada, Relawan Dokter Muda Bertaruh Nyawa di Tengah Bencana

"Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya perubahan prekursor gempa," kata Ardhianto.

Namun, ia mengatakan fenomena cacing tanah yang muncul tersebut tidak bisa dibenarkan secara mutlak akan terjadi gempa bumi. Karena tidak ada bukti-bukti alamiah.

Cerita Korban Gempa Jadi Andalan DIY di Tenis Kursi Roda Peparnas 2024

"Fenomena cacing di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung oleh adanya bukti-bukti alamiah lain dan anomali prekursor gempa bumi," katanya.

Ardhianto mengatakan fenomena cacing tanah yang muncul secara massal bisa jadi diakibatkan perubahan cuaca maupun iklim.

"Jika tidak ada data dukung lain maka munculnya cacing secara massal ke permukaan diakibatkan oleh adanya perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak," katanya.

Meskipun demikian, masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai potensi gempa bumi, mengingat wilayah di NTB rawan terjadi gempa.

"Namun demikian karena wilayah kita memang rawan gempa sebaiknya kita selalu waspada, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan belum dapat diprediksi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya