Pandemi Covid-19, Orang Kaya Ini Tetap Bangun Gedung Pencakar Langit

Mata uang dolar AS (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Kekayaan salah satu orang terkaya di Jepang, Yoshiko Mori, turun 19 persen menjadi US$1,4 miliar. Penurunan itu seiring dengan gejolak yang telah mengguncang pasar global. 

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Namun, perusahaan properti yang dikendalikannya, Mori Building, tetap melanjutkan megaproyek senilai US$5,4 miliar untuk membangun kembali 8,1 hektare lahan di jantung kota Tokyo.

Dikutip dari Forbes, Senin 4 Mei 2020, proyek Toranomon-Azabudai --dinamai sesuai lokasi di mana proyek berada-- akan berada di antara tiga pengembangan utama perusahaan di Tokyo, yakni Ark Hills, Roppongi Hills, dan Toranomon Hills. 

Selena Gomez Jadi Miliarder Termuda di AS dengan Jumlah Harta Rp20 Triliun, Intip Sumber Kekayaannya

Sebagai "kota di dalam kota" yang terdiri atas banyak apartemen, kantor, restoran, toko, dan sekolah internasional, proyek ini akan memiliki hampir 23.500 penghuni. Selain juga gedung tertinggi di Jepang atau gedung pencakar langit setinggi 330 meter, yang akan berdiri 30 meter lebih tinggi dari Abeno Harukas di Osaka.

Meski pandemi Covid-19 juga melanda Jepang, sejauh ini Mori belum menunda pekerjaan pengembangan megaproyek itu.

9 Sifat yang Dibutuhkan untuk Menjadi Orang Sukses, Bisa Cepat Kaya!

Menurut juru bicara perusahaan, pekerjaan proyek tetap pada jalurnya, dengan target penyelesaian pada awal 2023. Proyek ini diharapkan dapat membalikkan kondisi perusahaan setelah penurunan panjang dalam penjualan dalam beberapa tahun terakhir. 

Dalam tiga tahun berturut-turut, perusahaan mencatatkan pendapatan yang lebih rendah. Pada 2019, Mori Building melaporkan penurunan laba bersih sekitar 16 persen menjadi 18 miliar yen (US$176 juta), untuk enam bulan yang berakhir 30 September 2029. Penjualan turun sembilan persen menjadi 120 miliar yen.

Selain proyek-proyeknya di Tokyo, perusahaan ini dikenal karena membangun gedung pencakar langit tertinggi di China, Shanghai World Financial Center yang berlantai 101. Mori Building tercatat mengelola portofolio 100 bangunan di China dan Jepang. 

Tahun lalu, anak perusahaannya, Mori Hospitality, membeli saham yang dirahasiakan di perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Hong Kong, Conduit House.

Mori mewarisi saham pengendali di Mori Building dari mendiang suaminya Minoru Mori, yang menjalankan perusahaan yang didirikan oleh ayahnya Taikichiro Mori pada 1959 yang meninggal pada 2012 di usia 77. Mori pun tetap menjadi anggota dewan perusahaan. 

Menantu laki-lakinya yang berusia 58 tahun, Hiroo Mori, dan sekarang menjabat chief executive officer (CEO) Mori Hospitality, pada akhirnya diharapkan untuk mengambil alih kendali perusahaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya