Logo BBC

Nasib Buruh saat Krisis Corona: Tak Dapat Pesangon, Tabungan Habis

Jumlah pekerja yang terimbas pemutusan hubungan kerja (PHK) karena wabah virus corona sudah mencapai lebih dari dua juta orang-ALOYSIUS JAROT NUGROHO/ANTARA
Jumlah pekerja yang terimbas pemutusan hubungan kerja (PHK) karena wabah virus corona sudah mencapai lebih dari dua juta orang-ALOYSIUS JAROT NUGROHO/ANTARA
Sumber :
  • bbc

"Pekerja-pekerja ini juga perlu bantuan sosial atau bantuan langsung tunai, atau program-program pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini, jadi mereka juga sasaran yang harus dimasukan ke dalam daftar penerima bantuan," tambahnya.

Humas Kemenaker Soes Hindharno mengatakan pemerintah telah memiliki beberapa program untuk membantu buruh yang kehilangan pekerjaan atau masyarakat umum lainnya yang terdampak Covid-19. Selain program Kartu Prakerja, ada juga program padat karya infrastruktur, padat karya produktif, tenaga kerja mandiri, dan program lainnya.

"Memang tujuannya itu tidak dikasih uang gratisan. Misalnya ada kelompok wirausaha mandiri, dikasih program yang ada manfaat atau benefit yang diterima langsung oleh si peserta tersebut, bukan seperti orang antre langsung dapat beras, telur, atau minyak. Jadi tetap melalui kelompok atau program yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Soes.

Saat ini, serikat buruh seperti Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan menggalang bantuan untuk membantu rekan-rekannya yang kehilangan pekerjaan di tengah pandemi. Federasi tersebut baru-baru ini mengumpulkan Rp10 juta yang dibagikan dalam bentuk susu, kebutuhan pokok, beras, dan gula.

"Ada satu anggota kami yang belum di-PHK tapi kemarin menyumbang beras 400 kg. Serikat-serikat lain juga melakukan hal yang sama, ada gerakan membagikan sumbangan di jalan," kata Sarinah.

"Tapi kami tidak tahu sampai kapan kami bisa seperti ini. Kalau situasi ekonomi jadi lebih buruk bisa jadi sekarang yang masih kerja juga bisa kena PHK," ujarnya.