Semua Wilayah di Makassar Sudah Zona Merah Corona
VIVA – Posko Induk Covid-19 Makassar hingga Kamis siang, 30 April 2020, kembali memperbarui data sebaran virus corona di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan tabel, kasus Covid-19, baik yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta pasien yang dinyatakan positif terjangkit corona, sudah ada semua di 15 kecamatan di Kota Makassar. Dengan kata lain, semua wilayah di daerah berjuluk Kota Daeng ini telah masuk zona merah.
Di Kota Makassar tercatat, pasien positif corona berjumlah 353 orang, 391 PDP dan 924 ODP. Dua kecamatan yang paling hanya terdapat pasien positif corona, yakni Kecamatan Tamalate dengan 44 pasien serta Kecamatan Panakukang dengan 36 pasien.
Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, terus menyemangati petugas yang bertugas di lapangan dalam rangka penerapan Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pada malam kelima PSBB, giliran perbatasan Kota Makassar-Kabupaten Gowa, di Jalan Hertasning serta pos perbatasan di Jalan Tamangapa, Kecamatan Manggala, yang disambangi Iqbal.
"Terima kasih sudah bekerja dengan baik. Sampaikan salam saya sama keluarga di rumah. Kerja kita kali ini bukan kerja rutin biasa, tapi ini adalah perjuangan menyelamatkan populasi kita dari wabah yang berbahaya. Ini adalah pengabdian kemanusiaan yang membutuhkan pengorbanan dari kita semua. Insya Allah kerja-kerja yang kita lakukan memiliki nilai ibadah di sisi Allah," tutur Iqbal.
Iqbal juga membagi-bagikan sejumlah kebutuhan untuk menambah stamina di antaranya, susu, vitamin, kurma.
"Mudah-mudahan kita semua diberi kesehatan, diberi perlindungan dari wabah ini hingga saatnya nanti kita sampai pada titik kemenangan. Insya Allah, jika semua disiplin menjalankan aturan PSBB, kita optimis bisa menghentikan penyebaran virus dengan cepat," ucap Iqbal.
Selain di dua lokasi tersebut, Iqbal juga menyambangi pos perbatasan Makassar-Kabupaten Takalar yang berada di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate.
Di tempat ini, para aparat gabungan masih terlihat semangat bekerja menahan dan memeriksa setiap kendaraan yang melintas. Para pengendara yang tidak memenuhi aturan PSBB diberi pemahaman dan diminta putar haluan.
"Menjaga perbatasan demi meminimalisir pergerakan virus merupakan tugas yang berat. Ini salah satu kunci keberhasilan PSBB. Makanya, kita mendatangi mereka satu bersatu dan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi," ujarnya.
"Ini bukan pekerjaan mudah. Mereka mengorbankan banyak hal demi suksesnya PSBB. Mari menghargai kerja keras mereka dengan tinggal di rumah, bersama-sama melawan virus dengan mengunci pergerakannya untuk menyebar," Iqbal menambahkan.