Efektivitas Kartu Prakerja Dikritik, Masyarakat Lebih Butuh Bantuan

VIVA – Efektivitas program kartu prakerja dikritik. Sabab, saat ini ada kebutuhan mendasar yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Klaim Rp700 Ribu ke e-Wallet Pakai Kartu Prakerja, Cek Syaratnya di Sini!

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah menegaskan, di tengah wabah Covid-19, yang perlu sekali ada adalah rasa untuk memahami bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah.

Sementara, yang masyarakat baca dan ketahui saat ini justru ada bantuan dari pemerintah, yang kemudian justru diperuntukkan dalam bentuk pelatihan.

Sebut Kabinet Prabowo Diisi Orang-orang Terbaik, Anindya Pede Target Ekonomi RI Tumbuh 8 % Tercapai

"Nah, ini yang kemudian menggugah rasa dan hati kita itu di situ," kata Piter dalam telekonferensi, Rabu 29 April 2020.

Dia mengaku menyaksikan sendiri, betapa dampak Covid-19 ini benar-benar menghantam aspek perekonomian masyarakat.  Seperti terkena PHK, kehilangan pendapatan, sehingga mereka tidak bisa memenuhi kewajibannya membayar cicilan, bahkan untuk sekadar membayar kontrakan rumah.

Cara Klaim Rp700 Ribu ke E-Wallet dengan Kartu Prakerja, Cek di Sini!

"Apa yang terjadi? Ya mereka tidak bisa meneruskan hidup seperti itu, sehingga pada akhirnya mereka harus keluar dari rumah kontrakan atau kost-nya," ujar Piter.

Karenanya, Piter menilai bahwa program kartu prakerja ini secara konsep memang sangat baik, hanya untuk kondisi normal.

Namun dalam kondisi pandemi seperti saat ini, program itu hanya akan terlihat baik apabila semua masyarakat yang terdampak Covid-19 sudah menerimanya bantuan nyata dan langsung dari pemerintah.

Sehingga kemudian kartu prakerja ini bisa berjalan setelahnya, dan diberikan kepada mereka yang membutuhkan setelah kebutuhan utama masyarakat bisa dipenuhi oleh pemerintah.

"Jadi masyarakat tidak akan menggugat program ini, apabila mereka yang membutuhkan bantuan itu sudah menerima dan terpenuhi kebutuhan utama mereka saat ini," ujarnya.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti

Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III-2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 tumbuh sebesar 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024