Efektivitas Kartu Prakerja Dikritik, Masyarakat Lebih Butuh Bantuan

VIVA – Efektivitas program kartu prakerja dikritik. Sabab, saat ini ada kebutuhan mendasar yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah menegaskan, di tengah wabah Covid-19, yang perlu sekali ada adalah rasa untuk memahami bahwa masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah.

Sementara, yang masyarakat baca dan ketahui saat ini justru ada bantuan dari pemerintah, yang kemudian justru diperuntukkan dalam bentuk pelatihan.

"Nah, ini yang kemudian menggugah rasa dan hati kita itu di situ," kata Piter dalam telekonferensi, Rabu 29 April 2020.

Dia mengaku menyaksikan sendiri, betapa dampak Covid-19 ini benar-benar menghantam aspek perekonomian masyarakat.  Seperti terkena PHK, kehilangan pendapatan, sehingga mereka tidak bisa memenuhi kewajibannya membayar cicilan, bahkan untuk sekadar membayar kontrakan rumah.

"Apa yang terjadi? Ya mereka tidak bisa meneruskan hidup seperti itu, sehingga pada akhirnya mereka harus keluar dari rumah kontrakan atau kost-nya," ujar Piter.

Karenanya, Piter menilai bahwa program kartu prakerja ini secara konsep memang sangat baik, hanya untuk kondisi normal.

Namun dalam kondisi pandemi seperti saat ini, program itu hanya akan terlihat baik apabila semua masyarakat yang terdampak Covid-19 sudah menerimanya bantuan nyata dan langsung dari pemerintah.

BI: Keyakinan Konsumen Juli 2024 Naik Didorong Kondisi Ekonomi Saat Ini

Sehingga kemudian kartu prakerja ini bisa berjalan setelahnya, dan diberikan kepada mereka yang membutuhkan setelah kebutuhan utama masyarakat bisa dipenuhi oleh pemerintah.

"Jadi masyarakat tidak akan menggugat program ini, apabila mereka yang membutuhkan bantuan itu sudah menerima dan terpenuhi kebutuhan utama mereka saat ini," ujarnya.

Amerika Serikat Terancam Resesi, BI Pastikan Ekonomi RI Kuat Hadapi Guncangan
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti

Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III-2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 tumbuh sebesar 4,95 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024