PLTU Paiton Diserbu Ubur-ubur, PJB Pastikan Pasokan Listrik Aman
VIVA – Ribuan ubur-ubur dalam kelompok besar 'berkunjung' ke sekitar Unit Pembangkit (UP) 1 dan 2 pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sejak Sabtu, 25 April 2020, hingga sekarang. Pihak PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memastikan, kehadiran ribuan biota laut itu tidak mengganggu aktivitas penyediaan listrik di Jawa dan Bali.Â
Rombongan ubur-ubur itu mula terlihat di bawah sekitar conveyor pada Sabtu dini hari sekira pukul 03.30 WIB. Pihak UP Paiton pun melakukan langkah-langkah penanganan untuk menjaga keberlangsungan penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2x400 MW tersebut.
Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firsantara, mengatakan bahwa kejadian itu sebetulnya bukan hal mudah untuk ditangani. Namun, dengan kerja keras petugas, ribuan ubur-ubur itu tidak sampai mengganggu kegiatan pembangkitan.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik, khususnya di sistem kelistrikan Jawa Bali," katanya dalam siaran pers pada Selasa, 28 April 2020.Â
General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah, menjelaskan, hingga Selasa siang, rombongan ubur-ubur itu masih terlihat di sekitar lokasi UP. Sebanyak 15 personel yang dibantu oleh nelayan sekitar standby 24 jam untuk menangani rombongan 'tamu laut' tak diundang itu. Ubur-ubur dihalau dengan menggunakan jaring.Â
Tiga lapis pengamanan dilakukan pihak PJB agar ribuan ubur-ubur itu tidak mengganggu aktivitas pembangkitan listrik Paiton, semuanya menggunakan peralatan jaring. Jaring pertama di pasang di canal intake tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit. Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk ke dalam canal intake.Â
Jaring pengaman kedua dipasang di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa. "Dan (jaring pengaman) yang ketiga dipasang di depan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin yang bisa mengganggu operasional PLTU," ujar Mustofa.
Selain pengamanan internal, ia mengatakan UP Paiton juga menggandeng nelayan di sekitar unit untuk melakukan penanganan kunjungan ubur-ubur tersebut. Dengan menggunakan tujuh perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut. Dengan begitu, ribuan ubur-ubur tersebut tetap hidup dan UP Paiton terhindar dari gangguan.