Heboh Deklarasi Dukung Erick Thohir Capres 2024, Roy Suryo: Ambyar
- Andry/VIVAnews
VIVA – Beredar sebuah video di media sosial terkait dukungan politik kepada Erick Thohir sebagai calon presiden 2024. Tak hanya itu, juga beredar bantuan sembako covid-19 yang memampang foto Menteri BUMN itu.
Meski belum terkonfirmasi tempat dan kejadiannya, namun video ini sudah terlanjur viral dan memancing reaksi dari warganet. Salah satunya eks Menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo.
"Tweeps, Selain "Dus2 Sumbangan" di Posko tadi, Rupanya sudah ada Deklarasi utk Mendukungnya juga sebagai Capres 2024, Wow! Serius juga rupanya Pilpres mendatang," tulis Roy dikutip VIVAnews, Selasa 28 April 2020.
Dia mengkritik jika video tersebut benar, artinya Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo sudah terang-terangan maju ke politik.
"Mulai terang2an ini Menterinya pak @jokowi yg serius maju, semoga tidak mengurangi kinerjanya di @KemenBUMN ya. AMBYAR," kata dia.
Dia pun menilai, para Menteri itu sudah punya visi sendiri-sendiri. Tidak seperti pesan yang disampaikan Jokowi selama ini.
"Rupanya sudah pada bersiap2 utk maju Pilpres 2024 ini. Ada yg dulunya janji-janji tdk berpolitik tetapi "Mendadak Kader" & Sekarang maju jadi Walikota, Bahkan mimpi juga maju Pilpres Tertawa berguling di lantai. Ini Menteri yg katanya diminta "Satu Visi" sama Presiden, Rupanya sdh punya Visi sendiri2?," tulisnya.
Dibantah
Sementara itu, saat dikonfirmasi VIVAnews, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah dan menegaskan bahwa gerakan itu bukan dari Menteri BUMN, Erick Thohir. Hingga saat ini belum diketahui siapa dalang di balik semua gerakan tersebut.
“(Itu) Pembusukan, silakan wartawan coba cari tau (siapa dalangnya),” ujar Arya.
Berikut video yang beredar dan diunggah oleh Roy Suryo di akun Twitternya:
Roy Suryo Ditangkap karena Terbukti Pemilik Akun Fufufafa, Benarkah?
Beredar di media sosial yang menarasikan pakar telematika Roy Suryo ditangkap dan dipenjara selama sembilan bulan karena terbukti sebagai pemilik akun Fufufafa, benarkah?
