Logo BBC

Uji Coba Plasma Darah Penyintas Covid-19 Sudah Dimulai di Indonesia

Pihak rumah sakit, kata Ratri, sabar menanti sampai ia siap dan bersedia menjadi donor.

"Begitu [plasma darah] kita diambil, sakitnya itu seperti ada jarum masuk, jarumnya tebal banget sih, aku belum pernah lihat jarum pengambilan darah sebesar itu," ujar Ratri.

>

Ratri menyumbang 200cc darah, yang tidak semuanya diambil secara langsung. Prosesnya dilakukan dalam dua kali putaran: pertama, ia menyumbang 100cc darah.

Darah merah yang keluar masuk ke sebuah mesin, di mana terdapat sebuah selang untuk menyaring plasma darah yang masuk ke tabung lain. Darah merah yang sudah keluar lalu masuk ke tubuhnya kembali. Pengambilan darah 100cc yang berikutnya pun dilanjutkan dengan proses yang sama.

"Jadi total aku duduk di situ 45 menitan, hampir 50 menit, tanganku kesemutan," ujar Ratri.

Sementara itu adiknya dan ibunya, yang adalah pasien Covid-19 01 dan 02 di Indonesia, tidak bisa menjadi donor karena alasan kesehatan. Ia mengatakan, sang ibu telah melahirkan tiga kali, sehingga tidak bisa menjadi donor.

Meskipun awalnya takut, Ratri mengatakan ia akhirnya bersedia menjadi donor untuk kebaikan masyarakat bersama. Selain itu, ia menjadi tenang setelah diberitahu dokter bahwa menyumbang plasma darah tidak membuat kepala pusing dan reproduksinya di dalam tubuh hanya 15 hari, dibandingkan dengan donor darah yang reproduksinya bisa mencapai enam minggu.

Ratri, beserta adik dan ibunya, memilki tekanan darah rendah sehingga ia tidak pernah dibolehkan menyumbang darah.