Mentan Pantau Ketersediaan Beras Lewat Satelit dan Intelijen
VIVA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, ketersediaan beras di Indonesia dalam posisi aman hingga selesai lebaran nanti. Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang.Â
   Â
"Dari neraca pangan yang kami miliki itu sampai dengan Mei, artinya Ramadan sampai lebaran insya Allah semua kondisinya dalam neraca kita aman," katanya saat meninjau langsung bantuan beras di Markas Kodim 0508/Depok, Minggu 26 April 2020.
   Â
Pernyataan itu, menurut Yasin, berdasarkan validasi lapangan yang menyatakan kondisi pangan terkendali. "Kemudian dilihat melalui satelit, bahwa existing lahan-lahan yang panen dan lain-lain melalui hitungan-hitungan by artifisial intelijen juga sudah jalan dan hampir semua sudah dalam kendali," ujarnya.
    Â
Lebih lanjut, Syahrul menegaskan, sampai saat ini Indonesia belum perlu untuk mengimpor beras. "Lebih baik kita bicara kemampuan kita sendiri belum saatnya kita bicara yang lain," ujarnya.
ATM Beras
Tak hanya menjamin ketersediaan beras, Â Syahrul juga berjanji, pihaknya akan terus melebarkan bantuan berupa beras gratis untuk masyarakat yang terdampak ekonomi akibat wabah Covid-19.
   Â
Dalam hal ini, salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) adalah dengan menggandeng Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD). Bantuan beras itu untuk saat ini tersebar di sekira 10 markas Kodim, di bawah naungan Pangdam Jaya, di antaranya adalah Kodim 0508/Depok, Jawa Barat. "Ini adalah panggilan terhadap negara. Hadirnya rasa kebangsaan ketika rakyat membutuhkan kita," katanya.
Syahrul menuturkan, ada begitu banyak hal yang dibutuhkan rakyat dalam kondisi bencana Covid -19. Sebab, pandemi ini tidak hanya memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, tapi juga telah berimbas pada lini sosial ekonomi, salah satunya terkait ketersediaan pangan bagi mereka yang kurang mampu. "Oleh sebab itu, kami mengapresiasi langkah angkatan darat yang mau menyalurkan bantuan berupa beras ini, kepada orang-orang yang membutuhkan," ujarnya.
    Â
Lebih lanjut, Syahrul mengungkapkan, sudah banyak bantuan dari pemerintah, mulai dari wali kota, gubernur, Kemensos dan berbagai pihak, terkait kondisi saat ini. "Tapi kami bersama TNI AD sepakat, mungkin ada yang belum tersentuh bantuan," ujarnya.
    Â
Atas dasar itu, Kementerian Pertanian bersama Mabes AD meluncurkan mesin ATM beras yang disebut ATM Pertanian Si Komandan. "ATM ini mampu melayani 1.000 orang per hari dan satu kaki digesek akan keluar beras 1,5 kg. Maka kurang lebih ada 1,5 ton perhari yang dikeluarkan dari setiap Kodim," ujarnya.
    Â
Komandan Kodim 0508 Depok, Kolonel Inf Agus Israk Mi'raj menuturkan, warga yang mendapat layanan ini adalah mereka yang belum tersentuh bantuan sama sekali, baik itu dari pemerintah kota, maupun daerah.Â
"Kami koordinasi dengan koramil dan babinsa untuk mengumpulkan KTP dan KK. Jadi memang benar-benar adalah warga yang membutuhkan, dan belum dapat bantuan," katanya
  Â
Warga yang telah terdata, kemudian akan mendapat satu kartu untuk mengakses mesin tersebut. Adapun jumlah kuota yang diberikan yakni sebanyak 1.000 orang/hari. "Setiap warga mendapat beras 1,5 kg/hari. Nanti bergantian tidak orang yang itu-itu saja. Jadi kartunya bisa dipakai satu kali dalam sehari. Caranya kartu ini ditempelkan dan nanti beras akan keluar dari mesin tersebut," ujarnya.
Agus menjelaskan, bantuan beras ini berasal dari Mabes AD dan Kementerian Pertanian. Beras gratis ini dibagikan untuk warga pra sejahtera yang terkena dampak Covid-19.  "Jadi ada tiga kriteria yang dapat bantuan ini, yaitu warga kurang mampu, warga yang belum mendapat bantuan dari pemerintah dan warga yang tidak punya penghasilan," katanya.
Adapun jumlah beras yang tersedia saat ini sebanyak 360 karung, atau sebanyak 17.5 ton. Dan sampai hari ini sudah disalurkan sebanyak 22 karung.Â
  Â
Sementara itu, Sa’alih (64 tahun), salah satu warga penerima manfaat tersebut, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan dari TNI. Sebab, sampai saat ini ia dan keluarga belum mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Depok.Â
   Â
"Saya driver, tapi lagi distop sudah bulan, jadi nganggur di rumah. Dari pemerintah belum ada (bantuan), baru ini saja (dari TNI). Saya mau ngucapin ya banyak-banyak terima kasih sama TNI sudah mau ngasih sembako," ujarnya.