Delapan Pintu ke Jatim Disekat, 1.123 Kendaraan Pemudik Bandel Dihalau
VIVA – Pemerintah Provinsi bersama Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kodam V/Brawijaya melakukan penyekatan di delapan titik perbatasan atau pintu masuk Jatim dengan tujuan utama menghalau gelombang pemudik di tengah pandemi corona atau covid-19. Sebanyak 1.123 kendaraan yang nekat masuk ke Jatim dihalau dan diminta putar balik.
Penyekatan itu berbarengan dengan Operasi Ketupat Semeru yang berlaku sejak Jumat, 24 April 2020. Delapan titik penyekatan itu ialah di perbatasan Tuban, Bojonegoro-Cepu, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur biasa, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur tol, Magetan-Larangan, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi.
Check point lainnya juga dilakukan di Terminal Bus Kertonegoro, Ngawi dam Terminal Bus Kembang Putih, Tuban. "Pengecekan dilakukan mulai dari dokumen perjalanan, penggunaan masker, physical distancing, dan pemeriksaan suhu tubuh," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Sabtu, 25 April 2020.
Ia menjelaskan, pergerakan pemudik yang masuk Jatim pada Kamis, 23 April 2020, tercatat sebanyak 374.430, baik melalui transportasi darat, laut, maupun udara.
Khofifah menegaskan, ketika penyekatan resmi berlaku, maka kendaraan pemudik pasti dihalau dan diminta putar balik. "Jika sudah berlaku efektif maka tidak ada yang bisa lolos karena semua pintu telah dijaga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sejak operasi dilakukan pada Jumat-Sabtu ini, sebanyak 5.746 kendaraan yang keluar masuk Jatim. Rinciannya, kendaraan roda dua ada 1.780 keluar dan 2.185 kendaraan masuk.
Sementara kendaraan roda empat ada 1.328 keluar dan 1.341 kendaraan masuk. Selain itu, sebanyak 148 unit bus keluar dan 160 unit bus yang masuk ke Jatim. Dari jumlah itu, tercatat sebanyak 1.123 kendaraan yang nekat masuk ke Jatim dihalau dan dipaksa berputar balik. Data kendaraan yang dihalau itu adalah data per Jumat, 24 April 2020, dari operasi yang dilakukan di delapan titik penyekatan.
Ia menjelaskan, kendaraan tersebut diputar balik karena ada larangan mudik yang telah dikeluarkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Untuk kendaraan yang diputar balik oleh petugas, di antaranya 708 kendaraan roda dua, 851 kendaraan roda empat, 99 truk dan 59 unit bus," kata Trunoyudo di Gedung Negara Grahadi Surabaya.