Perlancar Arus Logistik saat Corona, Program Tol Laut Dioptimalisasi

VIVA – Di tengah masa pandemi Covid-19, Pemerintah terus mengoptimalkan program Tol Laut. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelancaran pasokan logistik antar pulau, khusus menuju kawasan timur Indonesia.

Buka Posko Pusat Angkutan Nataru, Wamenhub Ungkap Arahan Prabowo soal Antisipasi Bencana

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sesuai tanggung jawabnya di bidang transportasi laut terus berupaya melakukan langkah perbaikan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Wisnu Handoko menjelaskan, dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan program tol laut logistik, khususnya di tahun 2020, pihaknya menyiapkan strategi yang terdiri dari lima aspek. Di antaranya, Sumber Daya Manusia (SDM), Digitalisasi, Kapal, Pelabuhan dan Sistem Logistik. 

Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub Nataru 2024: Tempat Terbatas, Buruan Cek!

"Terkait SDM, kami akan terus melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah, gerai maritim dan rumah kita, serta menggelar Bimbingan Teknis IMRK (Informasi Muatan Ruang Kapal) dan aplikasi LCS (Logistic Comunication System)," kata Wisnu dalam siaran pers, Jumat 24 April 2020. 

Sedangkan, untuk aspek digitalisasi, Direktorat Lalu Lintas akan melakukan tracking, IMRK-LCS-Phiniship, Data Analisis Zebrax, serta kerja sama dengan Gojek dan Grab. Menurutnya, ini bukan sekadar membangun infrastruktur digital, tetapi juga masalah budaya kita logistik yang baik.

Nataru, Menhub Siapkan 3.500 Kuota Mudik Gratis Jalur Darat dan 29.972 Tiket Kapal

“Sehingga tidak membebani ini kepada satu ekosistem, tetapi Pemerintah sebagai agen perubahan yang mendorong,” kata dia.

Terkait aspek armada pendukung, Wisnu juga menjelaskan bahwa pada tahun 2020 armada yang ada menjadi 26 kapal. Terdiri dari 14 kapal negara, 5 kapal milik PT Pelni, 5 kapal PT ASDP dan 2 kapal swasta dengan jumlah trayek sebanyak 26. Penyiapan kapal ini terus bertambah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Rancana penambahan layanan juga dilakukan di bidang pelabuhan. Pada tahun ini kami bermaksud menambah 6 pelabuhan transhipment dan 90 pelabuhan singgah sedangkan pelabuhan pangkal 3 buah," katanya. 

Wisnu juga menjelaskan, terkait aspek sistem logistik, pihaknya tengah berusaha untuk meningkatkan transparansi harga. Kuncinya, lanjut dia, adalah bagaimana melakukan transparansi biaya supaya ada suatu kepastian. Selain itu, juga bagaimana performa kapal dan pelabuhan bisa dijaga.

"Karena itu, di sini kami juga ingin meluruskan jika masih saja yang beranggapan biaya logistik masih tinggi meski ada tol laut. Kami berharap hal ini dilihat dari sisi yang lebih luas lagi. Sebab yang terlibat dengan program tol laut ini bukan Kemenhub saja, namun banyak Lembaga, Kementerian, Pemerintah Daerah dan juga unsur-unsur penunjang transportasi dan perekonomian lain," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya