Logo BBC

Apakah Sah Bayar Zakat Tanpa Bersalaman di Tengah Wabah Corona?

Dia memberikan ilustrasi, jika seorang Muslim telah memenuhi syarat untuk membayar zakat maal, punya jatuh tempo membayar pada tanggal 20 Ramadan, maka ia bisa mengeluarkan sebelumnya. Pengeluaran zakat maal sebelum waktunya ini kemudian dihitung menjelang tanggal 20 Ramadan.

"Tapi karena orang butuh, masyarakat butuh dia bayar sekarang belum bulan Ramadan, itu nanti tanggal 20 dia hitung. Sudah berapa zakat dia keluarkan. (Misalnya) ternyata sudah 60 persen yang sudah dikeluarkan, ya tinggal 40 persen lagi (dibayar)," kata Anwar.

Apakah dokter dan perawat pasien Covid-19 berhak menerima zakat?

Berdasarkan Al Quran Surat At-Taubah ayat 60, terdapat delapan kelompok yang berhak menerima zakat.

Mereka adalah fakir (tak punya harta benda, tak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari), miskin (minim harta benda dan tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari), amil (pengelola zakat), dan mu`alaf (orang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan).

Selain itu penerima zakat juga termasuk hamba sahaya (budak yang ingin memerdekakan diri), ghamirin (orang terlilit utang), fisabilillah (orang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (orang yang kehabisan biaya di perjalanan).

Ketua Umum Asosiasi Dai Daiyah Indonesia, Syarif Hidayatullah mengatakan, tenaga kesehatan saat ini termasuk yang berhak menerima zakat. Dokter dan perawat merupakan kelompok fisabilillah.

"Seperti dokter sekarang dalam konteks perang, dia butuh macam-macam. Ya dia berhak, dan sekarang kan konteksnya dia ini perang melawan corona di tengah negara yang mungkin anggarannya terbatas," katanya melalui sambungan telepon, Jumat (17/04).

Menurut pengurus Lembaga sosial Social Trust Fund (STF) ini, zakat bisa dikonversi menjadi peralatan medis seperti masker, dan pakaian khusus penanganan wabah. "Kalau butuhnya APD (alat pelindung diri), ya berikan APD," katanya.

Dokter dan perawat pasien Covid-19 nonmuslim bisa menerima zakat?