305 Santri Magetan Jalani Rapid Test, 14 Orang asal Malaysia Reaktif
VIVA – Gugud Tugas Covid-19 Jawa Timur dan Kabupaten Magetan secara maraton melakukan rapid test terhadap sekira lima ribu santri Pesantren Al-Fatah, sejak diterima kabar 43 santri asal Malaysia terkonfirmasi positif Corona, setiba di negara mereka beberapa hari lalu. Hingga Rabu, 22 April, baru 305 santri yang sudah di-rapid test dan 31 di antaranya hasilnya reaktif (positif).Â
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso menjelaskan, sesuai standar prosedur, ke-31 santri yang hasil rapid test-nya reaktif itu akan dilakukan dengan swab dan diisolasi. "Tes SWAB dilakukan di sana (Temboro), kemudian di bawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) kemenkes di Surabaya," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu malam, 22 April 2020.Â
Ia mengatakan, pelaksanaan rapid test di lingkungan Pesantren Al-Fatah belum selesai. Secara maraton, setiap hari kemungkinan akan dilakukan rapid test kepada semua santri yang masih ada di pesantren. "Nanti kita lihat lebih jauh lagi apakah masih ada lingkaran berikutnya yang perlu kita evaluasi," ujar Kohar.Â
Terpisah, Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Magetan, Saif Muchlissun, mengungkapkan, 305 santri yang sudah menjalani rapid test itu berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan beberapa negara. Rinciannya, dari Malaysia 118 orang; Kamboja 5 orang; Philipina 7 orang; Thailand 26 orang; Vietnam 5 orang; Singapura 1 orang. Santri asing seluruhnya 162 orang. Sedangkan yang dari Indonesia sebanyak 143 orang dari berbagai daerah.
Adapun 31 santri yang hasil rapid test-nya reaktif berasal dari Malaysia 14 orang; Thailand 4 orang; Kamboja 1 orang; Magetan 2 orang; Makasar 2 orang; dan masing-masing 1 orang dari Jambi, Papua, Sumatera Barat, Lampung, Kendari, Lombok, Kaltara, dan Temanggung. "Selanjutnya ke-31 orang ini juga di-SWAB. Hasil SWAB dikirim ke Provinsi Jawa Timur. Hasilnya nanti kita tunggu bersama-sama. Semoga ada kabar baik," kata Saif kepada VIVAnews.
Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, jadi sorotan setelah diterima kabar 43 santri asal Malaysia yang belajar di sana terkonfirmasi positif setelah mereka tiba di Malaysia beberapa hari lalu. Segera setelah itu Gugus Tugas Covid-19 Magetan mengisolasi kampung sekitar pesantren. Akses masuk-keluar dijaga ketat.