Peneliti LIPI Kritik Proses Perekrutan Stafsus Milenial Jokowi
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz
VIVA – CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo. Belva mundur karena ingin mengakhiri polemik antara jabatannya sebagai staf khusus Presiden dengan perusahaannya yang kini jadi mitra program kartu prakerja.
Kepala Pusat Penelitian Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor menilai, apa yang terjadi pada stafsus Presiden ini merupakan tindakan-tindakan yang berbau kolusi dan nepotisme. Hal ini disinyalir karena dalam proses perekrutannya sendiri tidak didasarkan pada kapabilitas dan integritas kebangsaan.
"Jadi ini, milenial bagi Jokowi. Akhirnya jatuh pada masalah sekadar mencari popularitas dan sekadar untuk aspek politik pencitraan," kata Firman dikutip dari keterangan tertulis, Kamis 23 April 2020.
Dia pun mengakui, langkah Belva yang memutuskan untuk mundur dari posisi stafsus presiden tersebut patut diapresiasi. Langkah itu dinilai gentleman dan diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua.
Meski demikian, Firman meyakini proses terpilihnya platform Ruangguru sebagai mitra program kartu prakerja bukan proses yang tiba-tiba.
“Musykil rasanya tidak diketahui oleh stafsus. Seandainya sejak awal Adamas menyetop proses yang akhirnya membawa terpilihnya Ruangguru tentu akan lebih elegan,” kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung pun sudah angkat suara. Dia menyatakan, keterlibatan Ruangguru dalam program kartu prakerja sudah sesuai aturan.
"Proses verifikasi mitra prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini," ujar Pramono.
Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Ketum Kadin Bidik PDB Bisa Naik Sampai 5 Kali Lipat
Ketum Kadin Anindya Bakrie berharap Kadin bisa menjadi mitra strategis ekonomi untuk Indonesia di pemerintahan selanjutnya yakni di era Presiden RI Prabowo Subianto.
