Kelanjutan Hidup Keluarga Almarhum Ibu Yuli, Ini Kata Wali Kota Serang
VIVA – Kelanjutan hidup keluarga almarhum Ibu Yuli belum dipikirkan oleh Wali Kota Serang, Syafrudin. Pemerintah Kota (Pemkot) Serang baru mengurusi anak pertama almarhum yang diurus oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Serang. Sedangkan tiga anak lainnya dirawat oleh pihak keluarga.
"Nasib keberlangsungan keluarga tentunya nanti akan kita pantau, sebab Pak Holik (suami Ibu Yuli) ini kan usaha, enggak diam dia. Nanti melalui dinas terkait, Dinsos dan Disnaker akan memantau perkembangan Pak Holik ini," kata Syafrudin saat ditemui di kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Banten, Rabu, 22 April 2020.
Begitupun pemberian pelatihan keterampilan kerja ataupun bantuan untuk memulai usaha, Pemkot Serang belum memikirkannya. Syafrudin beralasan masih mengurus terlebih dahulu anak-anak almarhum Ibu Yuli dan Pak Holik.
Di mana, Ibu Yuli beserta keluarganya sempat minum air galon isi ulang selama dua hari untuk menahan lapar.
"(Pelatihan dan penempatan kerja) Nanti lihat perkembangan dulu, pemantauan kami. Saat ini anak dulu yang kita selamatkan," ujarnya.
Meski sudah tiga hari meninggal dunia, sejak Senin 20 April 2020 sekitar pukul 15.00 WIB hingga hari ini, Rabu 23 April 2020, Wali Kota Serang, Syafurdin, mengaku belum mendapatkan laporan resmi penyebab meninggalnya Ibu Yuli.
Begitupun tetangga, Kepala Rumah Tangga (RT) dan Lurah agar tidak membuat gaduh lagi. Namun, mereka harus menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan di tengah pandemi covid-19 saat ini.
"(Rekam medis) Belum keluar, (berapa lama) enggak tahu saya juga, nanti saya tanyakan ke dokter. Tetangga harusnya jangan menekan ya, ini kan persoalannya semua orang tahu, lebih baik tetangga yang memberikan support yang dingin, situasi ini kan agak memanas. Nanti melalui Pak RT, Pak Lurah, agar situasinya agak tenang," ujarnya.