Waspada Tingginya Potensi Penularan Covid-19 di Sektor Pelayaran

Kenaikan Pemudik Angkutan Laut
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI, Agus Taufik Mulyono, mengingatkan pemerintah agar memiliki mekanisme yang ketat dalam upaya mencegah penularan dan penyebaran virus corona atau Covid-19 di sektor transportasi laut.

Jelang Liburan Nataru, Stasiun Pasar Senen mulai Dipadati Penumpang

"Dalam upaya menangkal penyebaran Covid-19 di sektor transportasi, perhatian kita terlalu besar di sektor darat," kata Agus dalam telekonferensi, Selasa 21 April 2020.

"Tetapi sesungguhnya di (sektor transportasi) laut, walaupun jumlahnya tidak sebesar yang ada di darat, namun potensi penularannya juga luar biasa," ujarnya

Merending! Driver Ojol Ini Bagikan Kisah Penumpangnya Tiba-tiba Hilang di Tengah Hutan, Dapat Benda Misterius

Agus menjabarkan bagaimana potensi penyebaran Covid-19 bisa sangat besar di sektor pelayaran tersebut. Dia menjelaskan, titik awal penularan bisa terjadi di simpul asal atau di pelabuhan awal ketika para calon penumpang berkumpul.

Hal ini bisa terjadi di kalangan para TKI yang dimudikkan oleh majikannya, akibat dampak dari wabah Covid-19 tersebut.

H-3 Natal 2024: 13.988 Penumpang Berangkat dari Stasiun di Kota Semarang

"Sehingga di sana (pelabuhan awal), ada potensi penularan Covid-19 akibat waktu tunggu yang lama, karena mereka menunggu embarkasi, dan pola jaga jarak yang sulit diaplikasikan," ujarnya.

Agus mengaku bahwa hal semacam ini merupakan salah satu ciri khas dari angkutan laut nasional, khususnya angkutan angkutan laut yang berkelas menengah ke bawah.

Kemudian, lanjut Agus, ketika mereka melakukan pelayaran dari simpul asal ke simpul tujuan, dengan waktu perjalanan minimal empat jam, maka pada kesempatan itu setiap penumpang juga punya potensi untuk melakukan kontak di atas kapal karena posisinya bisa saling berdekatan.

Selanjutnya, saat sampai simpul tujuan atau pelabuhan yang dituju, mekanisme jaga jarak juga sulit dilakukan oleh para penumpang pelayaran, dalam proses mereka untuk turun dari kapal.

Lalu yang juga harus diperhatikan adalah waktu tunggu yang lama untuk para penumpang tersebut mengganti moda transportasinya, dimana biasanya hal itu membuat mereka berkerumun.

Maka, lanjut Agus, ketika para penumpang itu menuju tujuan akhir perjalanan mereka, proses penularan virus tersebut pun menjadi semakin sulit untuk dikendalikan.

"Nah, hal ini yang juga harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tentang bagaimana langkah-langkah yang harus diambil agar penularan wabah Covid-19 ini tidak marak terjadi di sektor transportasi laut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya