43 Santri Positif Corona, Pesantren Temboro Magetan Dikarantina

VIVA – Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memberlakukan isolasi terbatas di sekitar Pesantren Alfatah, Kecamatan Temboro, Jawa Timur, setelah menerima kabar 43 santri (bukan 34 seperti berita sebelumnya) di sana terkonfirmasi terpapar Coronavirus Disease atau Covid-19 setiba di negara asal mereka, Malaysia. Akses keluar-masuk kampung sekitar pesantren dijaga ketat.

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Hal itu diungkapkan Bupati Magetan Suprawoto dalam video conference bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin malam, 20 April 2020. “Temboro kita nyatakan merah. Di jalan (menuju kawasan pesantren) itu ditutup. Ada 120 KK yang ada di situ, jalannya ditutup kita lakukan physical distancing secara ketat, tidak boleh ada orang keluar masuk di situ,” katanya.

Suprawoto menjelaskan, selama masa isolasi, kebutuhan 122 kepala keluarga disuplai oleh tim Gugus Tugas Covid-19. Hal itu pernah dilakukan pada sembilan kasus Corona sebelumnya di kecamatan lain di Magetan. Sembari diisolasi, penelusuran atau tracing dilakukan untuk mengetahui secara pasti dari mana asal penularan ke-43 santri asal Malaysia itu, termasuk memastikan kemungkinan ada santri lain yang masih berada di pesantren dan positif Corona.

Kunjungi Pesantren Yaspida, Menag Sampaikan Belasungkawa dan Beri Bantuan

Isolasi kawasan Pesantren Temboro diberlakukan bukan hanya karena adanya kasus 43 santri asal Malaysia yang positif. Tapi, di sana juga terdapat satu pasien positif Corona yang kini dirawat di RSUD dr Soedono, Madiun. “Karena pasien yang Temboro dan dirawat di RSUD Madiun itu tidak bertempat di dalam pondok, tapi beliau tinggalnya di luar pondok. Beliau jarang sekali berinteraksi dengan orang luar karena sejak awal memang sakit,” ujar Suprawoto.

Pasien itu, lanjut dia, juga memiliki pondok pesantren kecil dan beberapa santrinya juga santri di Pesantren Alfatah. Tim Gugus Tugas Covid-19 Magetan masih menelusuri asal penularan pasien tersebut. Sebab, pasien itu bisa dikatakan tidak pernah keluar jauh dari sekitar tempat tinggalnya. “Setelah di-tracing, ada 26 orang yang berkontak dengan yang positif. Setelah di-rapid test semuanya hasilnya negatif,” ujar Suprawoto.

Kemenekraf Latih Santri Jadi Konten Kreator Dakwah Kreatif

Saat ini, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, turun ke Magetan untuk melakukan penelusuran guna memetakan riwayat penularan ke-43 santri Pesantren Alfatah yang dinyatakan positif setiba di Malaysia. Tracing juga dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya keterkaitan satu pasien positif asli Temboro dengan ke-43 santri asal Malaysia itu, juga untuk memastikan apakah masih ada santri Temboro yang tertular.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 43 santri sebuah pesantren di Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dikabarkan terkonfirmasi positif Coronavirus Disease atau Covid-19 setelah pulang ke negara mereka di Malaysia beberapa hari lalu. Mereka pun menjalani karantina. Kabar itu disampaikan pemerintah Malaysia, sebagaimana dilaporkan Malaysiakini.com pada Minggu, 19 April 2020.
 

Ilustrasi membuat film.

Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet

Cerita ini dirancang dengan sentuhan budaya khas Indonesia dan Malaysia, menciptakan nuansa yang terasa dekat bagi penonton di kedua negara.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024