Ekonom Muda Tantang Stafsus Milenial Jokowi Debat soal Prakerja

Presiden Jokowi bersama tujuh staf khusus baru dari kalangan milenial
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Ekonom dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menantang debat Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara. Bhima menyampaikan niatnya lewat surat terbuka.

Dari 109 Menteri, Wamen, Stafsus dan Utusan Khusus di Kabinet Merah Putih, 59 Sudah Lapor LHKPN

Topik debat ingin mengetahui sejauh mana staf khusus milenial itu mengenai keterlibatan perusahaan yang dipimpinnya, Ruangguru pada program kartu prakerja.

"Karena adanya semacam keprihatinan melihat stafsus milenial ini memiliki konflik kepentingan," kata Bhima kepada wartawan, Minggu 19 April 2020.

Ekonom Indef Sebut Kebijakan Rokok Polos Ancam Ekonomi Indonesia Rp308 Triliun

Bhima menyampaikan, bahwa tidak bisa ditampik aplikasi di bidang pendidikan itu mendapatkan proyek dari program kartu prakerja. Nilainya bukan main. Kata dia, dari Rp20 triliun pra kerja, Rp5 triliun untuk si penyedia jasa pelatihan online.

"Menurut saya ini kurang begitu sehat dalam iklim demokrasi seperti sekarang. Di mana harusnya milenial ini meninggalkan salah satu jabatan publik atau posisinya di bisnis sebelum menjabat stafsus milenial," ujarnya.

6 Aplikasi Sertifikat Internasional Terbaik, Gratis dan Mudah!

Bhima yang juga sesama alumni penerima beasiswa LPDP itu menyayangkan identitas milenial pada Belva.

"Ini enggak bisa begini ya. Karena milenial itu dipandang sebagai generasi yang bersih, generasi tidak memiliki konflik kepentingan dan bisa meneruskan suara- suara anak muda, apalagi sebagai pembisiknya Pak Jokowi, ya," kata dia.

Ilustrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Ekonom Ingatkan Dampak PPN Naik Jadi 12 Persen Turunkan Daya Beli Masyarakat

Pakar ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mewanti-wanti kepada Pemerintah soal dampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024