Berisiko Tinggi, Petugas Garda Terakhir Covid-19 Perlu Didukung
VIVA – Jumlah korban terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Masih tingginya kasus yang diikuti angka kematian tersebut, membuat kesibukan para petugas di pemakaman seolah tak pernah berhenti.
Kondisi itu salah satunya terlihat di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur. Sejak 13 Maret lalu, TPU tersebut memang telah ditetapkan sebagai lokasi pemakaman dalam protokol penanganan jenazah corona (Covid-19) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Setiap hari kami melakukan prosesi pemakaman dengan protokol penanganan Covid-19,” kata Penanggung Jawab Pelaksana Pemakaman Covid-19 Jakarta Timur, Muhaimin, Minggu 19 April 2020.
Ia mengatakan, penanganan pemakaman jenazah Covid-19 berbeda dengan jenazah biasa. Karena itu dibentuklah dua tim. Tim pertama bertugas menggali kubur. Tim kedua yang memakamkan jenazah. Khusus untuk tim pemakaman, saat menjalankan tugas diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Seperti baju hazmat, masker, sarung tangan dan lainnya.
“Kami sangat ketat menerapkan protokol Covid-19 ini. Jangan sampai kami tertular,” tuturnya
Dengan demikian, pekerja di pemakaman Covid-19 termasuk kelompok yang berisiko tinggi. Namun sayangnya, kadang keberadaan mereka yang merupakan garda terakhir ini luput dari perhatian masyarakat.
Menyikapi hal itu, JHL Group sadar akan kondisi tersebut. Karenanya, perusahaan milik Jerry Hermawan Lo ini pun memberikan berbagai bantuan untuk para pekerja di TPU Pondok Rangon. Bantuan itu berupa 60 APD pakaian hamzat, dan ratusan paket sembako.
“Kami sangat berterima kasih kepada JHL Group yang telah memberikan perhatian dan bantuan untuk kami yang bertugas memakamkan jenazah-jenazah Covid-19. Bantuan ini sangat berguna bagi kami,” kata Muhaimin.
Sementara itu, owner JHL Group, Jerry Hermawan Lo mengatakan pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penggali kubur dan semua pihak yang bertugas memakamkan jenazah Covid-19.
“Tugas mereka sangatlah mulia. Seolah tak pernah lelah membantu memakamkan jenazah para korban Covid-19 dengan layak. Tapi kadang keberadaan mereka ini luput dari perhatian kita. Padahal pekerjaan mereka juga sangat beresiko,” katanya
Terkait hal itu, lanjut Jerry, JHL Group bersama para relawan Merah Putih Kasih Fondation (MPKF) Peduli memberikan bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap para petugas di TPU, salah satunya di Pondok Rangon.
“Kita tidak boleh mengabaikan keberadaan mereka (para penggali makam),” ucap Jerry.
Terpisah, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi apa yang telah dilakukan JHL Group untuk membantu petugas di TPU Pondok Rangon. Menurut Trubus, langkah JHL Group ini merupakan bukti masih ada pengusaha yang peduli terhadap upaya penanggulangan corona dan menganggap persoalan Covid-19 adalah tanggung jawab bersama.
Trubus pun berharap, apa yang telah dilakukan JHL Group, bisa menjadi contoh dan role model bagi pengusaha lain untuk peduli terhadap sesama yang sedang membutuhkan di tengah wabah corona. “Karena anggaran pemerintah daerah semakin menipis, maka peran pengusaha sangat diperlukan untuk berkolaborasi,” terang pengajar Universitas Trisakti itu.