Permintaan BBM Turun hingga 35 Persen, Ini yang Dilakukan Pertamina

VIVA – Permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) domestik akibat pandemi Covid 19 tercatat menurun. Untuk itu, PT Pertamina akan melakukan pemeliharaan kilang dalam negeri.

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Upaya itu sekaligus menurunkan kapasitas operasi kilang untuk menjaga keseimbangan produksi serta kapasitas penampungan kilang yang telah mencapai level optimum. 

Sejak Maret 2020, permintaan gasoline terus menurun rata-rata 17 persen, gasoil turun rata-rata 8 persen, dan avtur menurun 45 persen. Seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), permintaan BBM di kota-kota besar pun tercatat mengalami penurunan di atas 50 persen.  

Bahlil Pastikan Pasokan BBM dan Listrik Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

Tertinggi adalah Jakarta dan Bandung yang turun hampir 60 persen. Secara nasional penurunan permintaan BBM mencapai 35 persen dibandingkan dengan rerata Januari-Februari 2020. 

Selain penurunan di BBM retail, penurunan permintaan juga terjadi untuk konsumen industri mengingat banyak industri yang berhenti beroperasi. 

Bahlil Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tetap, Tak Terdampak PPN 12 Persen

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyatakan, situasi dengan penurunan permintaan tajam ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya, yang tentu saja akan berdampak besar terhadap keuangan Pertamina. Karena itu, berbagai penyesuaian harus dilakukan dalam rangka menjaga optimalisasi, efektivitas dan keekonomian operasi, termasuk di antaranya penyesuaian terhadap operasional kilang. 

"Pertamina akan mulai menurunkan kapasitas operasi kilang secara bertahap disesuaikan dengan kondisi permintaan. Secara teknis, penurunan juga akan disesuakan dengan batas aman pengolahan kilang," kata Fajriyah dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu 18 April 2020.   

Pertamina, Fajriyah melanjutkan, akan memanfaatkan kondisi ini untuk sekaligus melakukan pemeliharaan kilang, sehingga ketika kondisi sudah kembali normal, kilang sudah siap beroperasi optimal. Beberapa kilang yang lebih awal akan dilakukan pemeliharaan adalah Kilang Sungai Pakning dan Kilang Balikpapan dengan penghentian pada Crude Distillation Unit (CDU) secara bergantian. 

Sementara itu, Kilang Plaju akan mulai mengurangi produksi secara bertahap (slowdown). Adapun kilang lainnya yaitu Kilang Balongan, Kilang Cilacap, dan Kilang Kasim tetap beroperasi normal.

Fajriyah menambahkan, meskipun kapasitas produksi pengolahan kilang diturunkan, stok BBM maupun LPG secara nasional dalam kondisi aman bahkan berlebih. Bahkan, stok avtur dan solar berlimpah, berada pada posisi tertinggi hingga lebih dari 100 hari.
 
Meskipun permintaan BBM menurun tajam, lanjut Fajriyah, saat ini seluruh kegiatan distribusi BBM dan SPBU tetap beroperasi dengan tetap menjalankan HSSE dan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. Pertamina akan terus memantau perkembangan, mengingat kebutuhan BBM untuk pengiriman logistik masih berjalan, sehingga energi harus tersedia dengan aman.

“Selama Ramadan dan Idul Fitri, Pertamina juga akan tetap mengoperasikan SPBU di seluruh jalur utama, karena kemungkinan kebutuhan BBM untuk logistik akan meningkat,” tutur Fajriyah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya