Malang Ajukan PSBB, Gugas Covid-19 Jatim: Surabaya yang Lebih Layak
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui Kota Malang telah mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Kementerian Kesehatan melalui pemprov. Namun, perlu kajian mendalam untuk menyetujui itu. Di sisi lain, dibandingkan Malang, Kota Surabaya sebetulnya lebih layak untuk PSBB.
"Yang kami terima (surat pengajuan PSBB dari) Kota Malang. Tapi kalau Lamongan kami belum dapat informasi. Tapi Pak Sekda sejak Surabaya bertambah 83 kasus, saya minta agar berkoordinasi dengan Pak Sekretaris Kota Surabaya," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis malam, 16 April 2020.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menjelaskan, berdasarkan aturan perundang-undangan yang ada, salah satu syarat PSBB ialah adanya kajian epidemiologi.
"Di Permenkes disebutkan, (PSBB bisa diberlakukan) harus ada peningkatan (kasus) yang signifikan," katanya.
Jika dianalisis, lanjut Joni, kasus Covid-19 di Kota Malang beberapa hari terakhir justru tidak meningkat secara signifikan. Sehingga, ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan di sana masih mencukupi.
"Kalau di Malang, yang opname masih bisa tertampung di rumah sakit. Jadi, rumah sakitnya masih mampu memberikan layanan, seandainya (ada pasien Covid-19) saat itu juga harus masuk rumah sakit," ujarnya.
Justru yang layak dipertimbangkan untuk penerapan PSBB menurut Joni adalah Kota Surabaya. Hingga Kamis ini, terdapat 246 kasus positif, 634 PDP, dan 1.658 ODP di Kota Pahlawan.
Andaikata, jumlah kasus masih terus naik ke depannya, sangat mungkin pusat layanan kesehatan yang ada tidak mampu menampung, termasuk fasilitas ruang isolasi tekanan negatif. “Karena kalau yang (pasien) positif wajib di ruang tekanan negatif,” tandasnya.
Surabaya memang jadi sorotan karena dalam peta Covid-19 Jatim karena mengalami peningkatan jumlah kasus dalam sepekan terakhir. Surabaya bagian utara yang paling disorot karenanya Gugus Tugas menerapkan isolasi terbatas di titik tertentu, diawali dari kawasan Gresik-PPI di perbatasan Surabaya-Gresik. Di situ dilakukan penyemprotan disinfektan besar-besaran oleh tim dari Polri-TNI pada Kamis pagi.