Sultan Yogyakarta Ingatkan Pesan Leluhurnya di Masa Pandemi Corona
VIVA – Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta masyarakat meneladani ajaran leluhurnya, Sultan Agung. Sultan menyebut ajaran Sultan Agung relevan dengan kondisi pandemi virus corona.
Sultan menyebut bahwa virus Corona ini merupakan bagian ujian bagi manusia dan mestinya masyarakat menjadikannya sebagai sarana untuk introspeksi diri.
"Ajaran Sultan Agung itu Mangasah Mangising Budi, Memasuh Malaking Bumi, bermakna mengasah ketajaman akal-budi, membasuh malapetaka bumi. Relevansinya, kini kita harus meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, bersamaan dengan melestarikan lingkungan," ujar Sultan, Selasa, 14 April 2020.
Di tengah masa pandemi virus corona ini, Sultan mengingatkan ada tiga sikap serakah dari diri manusia, yakni golek menange dewe (mencari menangnya sendiri), golek butuhe dewe (mencari kebutuhan untuk sendiri), dan golek benere dewe (mencari benarnya sendiri).
Ketiga sikap serakah itu, menurut Sultan, “Saatnya dicuci habis.”
Masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, katanya, merupakan waktu yang tepat pula bagi manusia untuk mawas diri untuk menjadi sosok yang hanya mementingkan diri sendiri atau justru menjadi peduli pada sesama. "Islam mengajarkan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi sesama," ujarnya.
"Maka, eratkanlah kembali budaya gotong-royong, tidak hanya di desa-desa tetapi juga di kota-kota, tidak hanya pada tradisi sambatan seperti di desa tapi juga wujudkanlah dalam mengatasi masalah bersama bangsa ini," katanya.