Positif 438 Orang, 33 Daerah di Jatim Zona Merah Corona
VIVA – Jumlah kasus Coronovirus atau Covid-19 di Jawa Timur melonjak lagi pada Senin ini, 13 April 2020. Angka tambahan kasus lumayan banyak, yaitu 52 kasus sehingga total berjumlah 438 kasus. Kasus baru terjadi, di antaranya, di Kabupaten Mojokerto, sehingga total 33 daerah di Jatim yang berstatus zona merah.Â
Ke-52 kasus baru itu adalah di Kota Surabaya 28 kasus, 8 di Sidoarjo, 4 di Tulungagung, 3 kasus masing-masing di Gresik dan Jombang, 2 di Bojonegoro, dan 1 kasus masing-masing di Kabupaten Kediri, Lamongan, Tuban, dan Kabupaten Mojokerto.Â
"Dari 438 orang yang terkonfirmasi positif, ada 322 orang yang masih dirawat di rumah sakit," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam.Â
Pasien positif yang terkonversi negatif alias sembuh bertambah tujuh orang, empat orang dari Surabaya, dan satu orang masing-masing dari Gresik, Sidoarjo, dan Situbondo. Total pasien sembuh covid-19 di Jatim saat ini sebanyak 76 orang, atau setara 17,35 persen dari total kasus covid-19.
Jumlah pasien meninggal dunia Senin ini lebih banyak dari pada yang sembuh, yaitu 11 orang. "Kita juga ikut berduka, karena pada hari ini ada 11 orang yang meninggal, yaitu sembilan dari Surabaya dan dua dari Sidoarjo. Total ada 40 orang meninggal atau mencapai 9,13 persen," ujar Khofifah.
Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim juga terus bertambah menjadi 1.447 dari sebelumnya 1.383 orang. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 14.423 dari sebelumnya 14.092 orang.
Khofifah mengatakan, kendati Surabaya dan tiga daerah penyangga, yaitu Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan, mengalami peningkatan kasus yang sangat signifikan, sampai saat ini belum ada satu pun daerah yang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Kendati begitu, evaluasi atas upaya pencegahan tetap dilakukan.Â
Kepada masyarakat, Khofifah kembali mengingatkan agar melipatgandakan kewaspadaan. "Mutlak harus tinggal di rumah, mutlak harus menjaga physical distancing, mutlak harus menggunakan masker jika kalau keluar rumah, mutlak tidak melakukan kerumunan," katanya.Â
Â